Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di daerah itu agar waspada terhadap cuaca ekstrim yang ditandai hujan deras disertai angin kencang dan petir.

"Cuaca di Provinsi Jambi mulai Minggu (17/1) hingga seminggu ke depan, umumnya berawan dan berpeluang terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin dan petir diperkirakan terjadi hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Jambi," kata Prakirawan BMKG Jambi, Bahar Abdullah di Jambi, Senin.

BMKG Jambi meminta seluruh masyarakat Jambi untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jambi Bagian Barat.

"Kami meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana apapun," katanya.

Disebutkannya, wilayah Jambi Bagian Barat tersebut meliputi Kabupaten Sarolangun, Bungo, Merangin dan Kerinci. Dimana menurutnya wilayah tersebut berpeluang terjadinya hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang, yang bisa menyebabkan banjir, longsor dan angin puting beliung.

Sedangkan untuk puncak musim penghujan, lanjutnya, diperkirakan terjadi pada bulan Februari mendatang. Dimana berdasarkan perkiraan peluang hujan akan kembali naik dengan intensitas tinggi.

"Untuk prediksi kapan akan mulai musuknya musim kemarau BMKG Jambi masih menunggu hasil pres rilis dari BMKG pusat. Tapi kami memperkirakan peralihan musim penghujan ke musim kemarau akan terjadi di bulan Maret hingga April 2016 ini," katanya menambahkan.

Petugas pengukur ketinggian air sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo Kota Jambi, Syahrudin mengatakan, selama beberapa hari ini, sebagian wilayah di Provinsi Jambi diguyur hujan dari pukul 14.00 hingga pukul 17.00 WIB. Namun kondisi ini ternyata belum mempengaruhi ketinggian air sungai Batanghari. Hingga hari ini ketinggian air sungai Batanghari masih berada di angka 12,20 meter.

Syahrudin mengatakan, air dari kawasan hulu juga belum sampai ke Kota Jambi. Jika sudah sampai air kiriman dari hulu, maka otomatis tinggi air sungai Batanghari akan naik, bahkan bisa lebih dari 13 Meter.

"Dengan kondisi sekarang ini, sebagian pemukiman di Kota Jambi sudah mulai digenangi air luapan sungai Batanghari. Seperti di Kampung Legok, kawasan Seberang Kota Jambi serta pemukiman di pinggiran sungai Batanghari di kawasan Jambi Timur. Namun belum masuk ke rumah-rumah, masih berupa genangan air saja," kata Syahrudin.

Sementara itu, Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arief Munandar mengatakan bahwa di daerah hulu seperti Kerinci dan Batanghari sudah sering turun hujan, namun belum berpengaruh signifikan. Curah hujan yang sudah terjadi masih tertampung oleh kondisi sungai yang ada.

Namun jika air kiriman dari hulu sudah sampai ke Jambi, pihaknya mengaku sudah memiliki persiapan. Tim gabungan menurutnya sudah melaksanakan apel siaga, bersama seluruh komponen. Pihaknya juga sudah membuat surat untuk seluruh kabupaten/ kota agar siap sedia mengambil langkah-langkah ketika bencana datang.  

"Sepanjang Desember 2015 sudah sembilan kali terjadi banjir. Banjir tersebut terjadi di Kerinci, Sungai Penuh, Batanghari, Muarojambi dan Kota Jambi. Kalau di Kota Jambi, banjir terjadi karena drainase mampet. Ini kasusnya beda," kata Arif. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016