Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kota Jambi mencanangkan gerakan membasmi penyakit demam berdarah dengue dengan menaburkan bubuk abate di bak penampungan air atau abatiasi secara massal.
Wali Kota Jambi Sy Fasha di Jambi, Senin, mengatakan musim hujan saat ini membuat perkembangan virus dengue juga meningkat.
Oleh karena itu semua pihak harus meningkatkan upaya dalam memberantas perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa wabah DBD ini.
"Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti yang siklus hidupnya dan berkembang biak ditempat penampungan air disekitar rumah kita, untuk itu perlu ada pencanganan pembasmian massal," kata Fasha.
Pencanangan kegiatan penaburan bubuk abate secara massal tersebut sesuai dengan Instruksi Walikota nomor 196 tanggal 20 Februari 2015 yaitu tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan Jumat-Minggu bersih dan gerakan satu jam saja dalam satu minggu menaburkan abate pada bak penampungan air..
"Diharapkan abate massal ini dapat dilanjutkan pada setiap kelurahan, perkantoran dan khusunya di lingkungan sekitar kita," katanya.
Dia mengatakan, penaburan bubuk abate tersebut dapat dilakukan pada hari Jumat di kantor pemerintahan dan swasta serta sekolah-sekolah. Sementara pada hari Sabtu, para ibu-ibu dan anak- anak dapat melakukan abatisasi di rumah dan sarana rumah ibadah serta di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Masyarakat kami minta untuk turut serta menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya, dan dapat bersama-sama mengendalikan dan memberantas DBD ini," kata Fasha.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) di Kota Jambi saat ini ada sekitar 310 kader yang setiap minggu selalu memberikan bubuk abate kesejumlah kelurahan di Kota Jambi.
Menurutnya, kegiatan abatisasi ini ada dua tahap yakni tahap selektif dan massal. Untuk tahap selektif sudah dilakukan di masing-masing daerah rawan terhadap wabah penyakit DBD dan sementara untuk abatisasi massal dilakukan dalam pencanangan penaburan abate secara massal.
"Dengan adanya kader Jumantik ini, mereka dapat bekerja secara optimal dalam memberantas DBD di Kota Jambi, khususnya dipermukinan yang padat penduduk," kata Ida.
Dia menambahkan, dalam periode Januari 2016 ini wabah DBD di Kota Jambi ditemukan 210 penderita, dimana satu orang meninggal dunia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus dengue. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Wali Kota Jambi Sy Fasha di Jambi, Senin, mengatakan musim hujan saat ini membuat perkembangan virus dengue juga meningkat.
Oleh karena itu semua pihak harus meningkatkan upaya dalam memberantas perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa wabah DBD ini.
"Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti yang siklus hidupnya dan berkembang biak ditempat penampungan air disekitar rumah kita, untuk itu perlu ada pencanganan pembasmian massal," kata Fasha.
Pencanangan kegiatan penaburan bubuk abate secara massal tersebut sesuai dengan Instruksi Walikota nomor 196 tanggal 20 Februari 2015 yaitu tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan Jumat-Minggu bersih dan gerakan satu jam saja dalam satu minggu menaburkan abate pada bak penampungan air..
"Diharapkan abate massal ini dapat dilanjutkan pada setiap kelurahan, perkantoran dan khusunya di lingkungan sekitar kita," katanya.
Dia mengatakan, penaburan bubuk abate tersebut dapat dilakukan pada hari Jumat di kantor pemerintahan dan swasta serta sekolah-sekolah. Sementara pada hari Sabtu, para ibu-ibu dan anak- anak dapat melakukan abatisasi di rumah dan sarana rumah ibadah serta di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Masyarakat kami minta untuk turut serta menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya, dan dapat bersama-sama mengendalikan dan memberantas DBD ini," kata Fasha.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) di Kota Jambi saat ini ada sekitar 310 kader yang setiap minggu selalu memberikan bubuk abate kesejumlah kelurahan di Kota Jambi.
Menurutnya, kegiatan abatisasi ini ada dua tahap yakni tahap selektif dan massal. Untuk tahap selektif sudah dilakukan di masing-masing daerah rawan terhadap wabah penyakit DBD dan sementara untuk abatisasi massal dilakukan dalam pencanangan penaburan abate secara massal.
"Dengan adanya kader Jumantik ini, mereka dapat bekerja secara optimal dalam memberantas DBD di Kota Jambi, khususnya dipermukinan yang padat penduduk," kata Ida.
Dia menambahkan, dalam periode Januari 2016 ini wabah DBD di Kota Jambi ditemukan 210 penderita, dimana satu orang meninggal dunia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus dengue. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016