Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka tiba di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu sore, untuk menghadiri Perayaan Natal Nasional 2024.
Wapres yang hadir mengenakan batik cokelat tiba sekitar pukul 18.30 WIB dengan didampingi Menteri Agama Narasuddin Umar dan disambut oleh Ketua Umum Perayaan Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono.
Kehadiran Wapres disambut meriah oleh sekitar 11 ribu peserta kegiatan yang telah berkumpul di gedung utama Indonesia Arena sejak siang hari.
Wapres kemudian menyempatkan waktu untuk berswafoto dengan sejumlah jemaat di sepanjang lintasan menuju posisi duduk di barisan VVIP.
Selain Wapres, juga hadir jajaran anggota Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menko Polhukam Budi Gunawan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPA Arifah Fauzi.
Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kapolri Sulistyo Sigit, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Panglima TNI Agus Subianto, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pihak penyelenggara perayaan puncak Natal 2024 juga mengundang kehadiran Presiden Prabowo Subianto.
Acara puncak dimulai pukul 17.00 WIB dengan ibadah Natal yang dipimpin oleh berbagai tokoh agama dan diiringi paduan suara dari universitas terkemuka.
Puncak acara menampilkan Medley Nusantara, kolaborasi seni dengan pakaian adat. Perayaan ditutup dengan doa, salam damai, dan penampilan paduan suara mahasiswa hingga pukul 21.30 WIB.
Sementara itu, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, dalam keterangannya menekankan pentingnya penghayatan tema Natal tahun ini yang menyoroti Betlehem sebagai simbol harapan, keadilan, dan kesejahteraan.
“Kita menuju Betlehem tidak hanya dalam arti teologis, tetapi juga sebagai simbol harapan baru untuk bangsa Indonesia. Terlebih dalam pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, kita berharap Natal ini membawa semangat persaudaraan lintas agama dan keadilan sosial,” ujarnya.
Selain itu, perayaan Natal Nasional 2024 diharapkan tidak sekadar menjadi seremoni, melainkan momentum refleksi spiritual dan solidaritas sosial.