Jambi (ANTARA Jambi) - Seekor gajah sumatera (Elephas maximum Sumatranus) liar ditemukan mati dalam kondisi  membusuk dan gadingnya hilang di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Gajah  jantan itu ditemukan  pada Kamis (11/2)  di kawasan anak Sungai Pekundungan, Desa Sembubu, Kecamatan Sumai.

"Diduga sengaja dibunuh dan kemudian diambil gadingnya," kata anggota LSM Frankrut Zoological Society (FZS) Albert di Jambi, Senin.

Dia mengatakan, satwa yang dilindungi tersebut sebelumnya telah dipasang satelit pemantau atau GPS, namun saat itu GPS collar tersebut mengalami gangguan dan sulit dipantau, dan pihaknya  langsung melapor ke Polres setempat.

"Kami menduga gajah itu mati ditembak. Namun semuanya itu kita menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak Polres Tebo dan tim kedokteran hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)," katanya menjelaskan.

Dia mengatakan, pihak kepolisian telah ke lokasi bersama tim BKSDA Provinsi Jambi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan identifikasi bersama dengan sejumlah ahli.

Untuk mengetahui indikasi penyebab kematian gajah itu, Albert mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu bangkai gajah tersebut dikeringkan karena saat dalam kondisi basah tidak bisa dilakukan pemeriksaan.

"Satu minggu ke depan setelah bangkainya sudah kering akan dilakukan olah TKP lagi guna mengetahui indikasi matinya gajah itu," katanya menjelaskan.

Albert menjelaskan, gajah yang mati tersebut sebelumnya merupakan tangkapan BKSDA setelah satwa dilindungi itu terlibat konflik dengan masyarakat di Tebo.

"Kami dan BKSDA melepaskan kembali gajah itu setelah memasang GPS di badannya. Bahkan, kami sempat memberi nama Dadang untuk gajah tersebut. Jadi, yang mati itu Dadang, gajah yang terpasang GPS di punggung dan lehernya serta memiliki satu gading," kata dia.

Indikasi bahwa gajah mati itu adalah Dadang, Albert menjelaskan pihaknya menemukan GPS  sekitar bangkai gajah tersebut. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016