Jambi (ANTARA Jambi) - Ikan hias Botia (botia macracantha) yang merupakan jenis ikan hias endemik di Sungai Batanghari Jambi saat ini populasinya terancam punah, sehingga sudah sulit ditemukan di sungai terpanjang di Sumatera itu.
"Botia ini merupakan ikan hias langka yang endemiknya di Sungai Batanghari, biasanya akan keluar dari lokasi bersembunyi saat air sungai Batanghari meluap, tapi saat ini sudah sulit ditemukan karena perairan sungai Batanghari tercemar," kata Kepala DKP Provinsi Jambi, Saifuddin di Jambi, Kamis.
Karena sudah sulit ditemukan habitatnya di perairan sungai Batanghari, pemerintah provinsi Jambi melalui DKP berkerjasama dengan Balai Ikan Hias Depok untuk melakukan pemijahan (rekayasa genetik) dalam membudidayakan ikan hias tersebut.
"Budidaya Botia ini bekerjasama dengan balai ikan di Depok, dan untuk budidaya Botia ini merupakan yang pertama kali ini," katanya.
Ikan hias Botia atau yang biasa dikenal warga Jambi dengan nama ikan Bajubang itu mempunyai bentuk mungil dan eksotik yang tubuhnya bercorak jingga kekuning-kuningan dan saat ini sudah sulit ditemukan diperairan Jambi.
Hasil pemijahan yang baru pertama kali ini, kata Saifuddin nantinya akan dijadikan induk yang kemudian diharapkan kedepan bisa berkembang sehingga ikan hias tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekspor ke luar negeri.
"Pemijahan yang pertama kali ini rencanya kita jadikan induk dulu, sehingga habibat ikan ini tidak tergantung dengan alam lagi, rencananya akan kita ekspor sehingga kalau sudah di ekspor bisa menambah pendapatan daerah," katanya.
Selama ini lanjutnya, ikan hias Botia tersebut sudah pernah diekspor dan dipasarkan ke luar negeri seperti ke Singapura dan Norwegia oleh salah satu pengusaha di Jambi.
"Sudah ada pengusaha yang mengekspor, tapi untuk mendapatkannya itu mereka menangkap dari alam, sehingga dengan budidaya ini ke depan kita dapat mengekspor namun ekspornya tidak tergantung pada alam lagi," kata Saifuddin.
Pada satu kali proses pemijahan ikan Botia tersebut produktifitasnya bisa sampai sekitar 1.000 ekor dengan panjang lima centimeter.
"Produktifitasnya jika dibandingkan dengan ikan arwana silver Jambi jauh lebih banyak, meski demikian pemijahan ikan Botia ini harus telaten dan butuh waktu," katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Botia ini merupakan ikan hias langka yang endemiknya di Sungai Batanghari, biasanya akan keluar dari lokasi bersembunyi saat air sungai Batanghari meluap, tapi saat ini sudah sulit ditemukan karena perairan sungai Batanghari tercemar," kata Kepala DKP Provinsi Jambi, Saifuddin di Jambi, Kamis.
Karena sudah sulit ditemukan habitatnya di perairan sungai Batanghari, pemerintah provinsi Jambi melalui DKP berkerjasama dengan Balai Ikan Hias Depok untuk melakukan pemijahan (rekayasa genetik) dalam membudidayakan ikan hias tersebut.
"Budidaya Botia ini bekerjasama dengan balai ikan di Depok, dan untuk budidaya Botia ini merupakan yang pertama kali ini," katanya.
Ikan hias Botia atau yang biasa dikenal warga Jambi dengan nama ikan Bajubang itu mempunyai bentuk mungil dan eksotik yang tubuhnya bercorak jingga kekuning-kuningan dan saat ini sudah sulit ditemukan diperairan Jambi.
Hasil pemijahan yang baru pertama kali ini, kata Saifuddin nantinya akan dijadikan induk yang kemudian diharapkan kedepan bisa berkembang sehingga ikan hias tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekspor ke luar negeri.
"Pemijahan yang pertama kali ini rencanya kita jadikan induk dulu, sehingga habibat ikan ini tidak tergantung dengan alam lagi, rencananya akan kita ekspor sehingga kalau sudah di ekspor bisa menambah pendapatan daerah," katanya.
Selama ini lanjutnya, ikan hias Botia tersebut sudah pernah diekspor dan dipasarkan ke luar negeri seperti ke Singapura dan Norwegia oleh salah satu pengusaha di Jambi.
"Sudah ada pengusaha yang mengekspor, tapi untuk mendapatkannya itu mereka menangkap dari alam, sehingga dengan budidaya ini ke depan kita dapat mengekspor namun ekspornya tidak tergantung pada alam lagi," kata Saifuddin.
Pada satu kali proses pemijahan ikan Botia tersebut produktifitasnya bisa sampai sekitar 1.000 ekor dengan panjang lima centimeter.
"Produktifitasnya jika dibandingkan dengan ikan arwana silver Jambi jauh lebih banyak, meski demikian pemijahan ikan Botia ini harus telaten dan butuh waktu," katanya menambahkan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016