Jambi (ANTARA Jambi)  - Panglima Daerah Militer II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Purwadi Mukson meminta perusahaan harus membangun tower pemantau api guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya.

"Kita imbau dan kita upayakan supaya nanti masing-masing perusahan mendirikan pos-pos monitor berupa tower, sehingga kalau lahannya kebakaran bisa langsung terpantau," kata Pangdam II/Sriwijaya usai meresmikan gedung kantor baru Denpom II/2 Jambi, Senin.

Pangdam mengatakan, jika perusahaan telah mendirikan pos monitor pemantau api, maka tower tersebut nantinya akan langsung dikoneksikan dengan sistem komunikasi (HT), sehingga jika terpantau titik api bisa ditanggulangi dengan cepat.

"Untuk sistemnya komunikasinya sedang kita modifikasi di jajaran Kodam II/Sriwijaya, nanti model seperti ini kita berlakukan juga di jajaran Korem O42/Garuda Putih," katanya.

Purwadi mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus mencegah terjadinya karhutla di wilayah komando pertahannya yakni Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi yang setiap tahunnya selalu dilanda bencana kabut asap hasil dari karhutla.

"Karena luas lahan gambut di Sumsel dan Jambi luar biasa, kebakaran tahun lalu menimbulkan dampak kabut asap yang luar biasa juga," kata Pangdam.

Fokus pencegahan tersebut, katanya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan tentang pentingnya menjaga lingkungan terkait kebakaran hutan dan lahan khususnya pada lahan gambut.

"Semua jajaran setiap hari komunikasi melalui (WhatsApp) yang langsung terkoneksi dengan Ibu Menteri Lingkungan dan Kehutanan terkait karhutla ini," katanya.

Selain itu, Pangdam juga mengintruksikan semua jajarannnya untuk fokus mencegah yakni melakukan pengawasan dengan patroli rutin.

"Yang kedua kita  fokus memelihara dan menjaga bloking kanal yang sudah dibangun supaya kanal-kanal tersebut saat musim kemarau kita upayakan selalu terisi air," katanya menambahkan.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016