Jambi (ANTARA Jambi) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mempersiapkan pemugaran cagar budaya Rumah Batu Pangeran Wiro Kusumo di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi dengan mengumpulkan data kerusakan.

"Pendataan kerusakan tersebut dimaksudkan untuk merekam data arkeologis, historis, administratif untuk mempersiapkan langkah penyelamatan dengan cara pemugaran," kata Ketua Tim Perekaman Data Agus Sudarya di Jambi, Jumat.

Agus mengatakan BPCB mendapat laporan mengenai runtuhnya dinding dan atap di bagian Rumah Batu yang terletak di Seberang Kota Jambi dan kerusakannya sudah mencapai 90 persen.

"Setelah kita tinjau ke lokasi menunjukkan kerusakan yang semakin parah sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut dan atas dasar itu kita saat ini sedang mengumpulkan data yang kemudian akan dilakukan pemugaran dalam rencana waktu jangka panjang," kata Agus.

Agus menjelaskan Rumah Batu yang ditetapkan sebagai cagar budaya  tersebut terakhir kali ditempati pada tahun 1995.

Pada kegiatan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) tahun 1997 satu kamar rumah tersebut masih ditempati dan dilakukan penggantian atap genteng dengan atap seng.

"Setelah itu kerusakan berangsur semakin parah dikarenakan tidak adanya perbaikan dan kebocoran menyebabkan air hujan merembes dan membasahi bagian dalam bangunan. Kondisi alam yang panas dan hujan juga mempercepat kerusakan," katanya.

Dia mengungkapkan rumah yang dibangun sekitar 1830-an itu berbentuk rumah panggung dengan perpaduan arsitektur lokal, China dan Eropa.

Unsur lokal tampak pada atapnya yang berbentuk limas yang sesuai dengan kebanyakan bangunan Melayu yang menggunakan tiang kayu, dinding dan lantai papan. 
    
"Unsur China tampak pada hiasan naga di atas bubungan rumah, dinding depan dan atap gapura. Sedangkan unsur Eropa tampak dari bangunan bawah yang menggunakan pasangan bata membentuk dinding dan pilar-pilar," katanya menjelaskan.

Rumah Pangeran Wirokusumo atau yang dulunya disebut Rumah Pacinan atau Rumah Batu tersebut dirancang oleh arsitek Datuk Shin Tai, seorang keturunan China yang memeluk Islam. 
  
Rumah tersebut dulunya merupakan tempat tinggal keluarga Pangeran Wiro Kusumo atau yang mempunyai nama Said Idrus bin Hasan Al Djufri dan keturunannya.

Keluarga Al Djufri berasal dari Hadramaut, Yaman. Said Idrus adalah kaum saudagar yang mempunyai hubungan erat dengan Kesultanan Jambi.

Kegiatan pengumpulan data kerusakan tersebut kata Agus merupakan salah satu kegiatan proyek peninggalan sejarah purbakala dan permuseuman Provinsi Jambi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

"Penilaian tentang arti pentingnya pelestarian bangunan dilihat dari sudut sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta tinjauan arkeologis dan arsitektur untuk menetapkan seberapa jauh bangunan rumah Pangeran Wirokusumo itu dapat dilestarikan sesuai dengan keasliannya," katanya menambahkan. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016