Jambi (ANTARA Jambi)-  Sebanyak 150 umat Budha Mahayana dari berbagai daerah datang ke Candi Muarojambi untuk menggelar ritual "Dharmayatra" di komplek percandian yang terletak di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat.

"Sekitar 150 umat Budha ini datang dari 11 daerah di Indonesia diantaranya Banda Aceh, Batam, Babel, Palembang, Jakarta, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya," kata Ketua Rombongan dari Vihara Amartha Jambi, Ahok di lokasi.

 Ahok mengatakan, ritual Dharmayatra yanh dilakukan oleh umat Budha Mahayana itu dimulai pukul 06.00 WIB, mereka mengunjungi tempat peninggalan-peninggalan suci seperti Candi Muarojambi sebagai peradaban umat Buddha di jaman dulu.

"Ritual Dharmayatra itu adalah sebuah perjalanan spiritual untuk menekan ego pribadi, mengingat dan berdo¿a dengan menjalankan ritual tiga langkah berjalan dan satu kali namaskara (menghormati dengan cara bersujud)," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Bikshu Nirmana Sasana, yang memimpin ritual tersebut mengatakan, ritual Dharmayatra adalah sebuah latihan diri yang berbentuk mengelilingi salah satu bangunan candi sebanyak tiga kali dan setiap tiga langkah umat harus sujud.

"Ini untuk mengingatkan 'Tri Ratna dan Buddha Dharma'. Tujuannya agar kita bisa melepas ego probadi, di saat lima titik dari kening, dua siku dan dua lutut bersujud. Bisa nggak sampai ke lantai, kadang kan ada yang ego nya tinggi tidak mau bersujud," kata Bhiksu Nirmana Sasana.

"Ritual ini sudah tiga kali kami lakukan, yakni di Candi Borobudur, Candi Plaosan dan Candi Muarojambi. Ini tidak terkait dengan penyambutan waisak, hanya waktunya saja yang memang berdekatan," katanya.

Di Candi Muarojambi, menurut Bhiksu Nirmana, umat juga diajak mengenal Candi Muarojambi, sebab selama ini hanya candi di Jawa saja yang dikenal. Padahal Candi Maurojambi merupakan komplek percandian terluas di Asia Tenggara.

"Kita juga berdoa agar toleransi umat beragama di Indonesia bisa terjaga terus dan toleransi umat beragama ini sebenarnya masih kuat dan harus kita pertahankan bersama," katanya menjelaskan.

Sementara salah satu umat yang mengikuti ritual tersebut, Farida mengatakan, dirinya bersama dengan empat rekannya rela datang dari Banda Aceh hanya untuk perjalanan spiritual di komplek percandian Muarojambi itu.

"Kami dari Aceh tiba di Jambi Kamis (5/5) malam, setelah beristirahat di Vihara Amartha, pagi-pagi sekali sekitar pukul 5.30 kami bersama rombongan yang lain berangkat ke Candi Muarojambi," kata Farida.

Farida mengatakan dia mempunya niat yang kuat sejak awal mengikuti ini untuk mendengarkan ajaran dari Bhiksu Nirmana Sasana. Dia mempunyai banyak harapan dalam ritual yang ia jalani itu, baik secara pribadi sebagai umat Buddha dan sebagai warga negara Indonesia.

"Kita berdoa supaya umat Buddha lebih maju dan mendalami Buddha Dharma dan juga supaya Negara Indonesia lebih makmur lagi kedepannya," katanya.

Selain itu, dalam ritual tersebut dia juga berharap toleransi umat beragama di Indonesia yang kaya akan budayanya itu menjadi lebih baik.

"Tadi berdoa juga supaya toleransi antar umat beragama di Indonesia semakin lebih baik lagi, bersatu untuk kemajuan Indonesia," kata Farida menambahkan. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016