Jambi (ANTARA Jambi)- Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola Zulkifli meminta Dewan Kesenian Jambi (DKJ) untuk berperan menyelamatkan seni dan budaya di daerah itu, karena seni budaya memiliki nilai yang tinggi sebagai penguatan karakter dan identitas suatu daerah.

Peryataan tersebut disampaikan Gubernur Jambi saat pertemuan dengan DKJ yang digelar di Rumah Dinasnya, Ahad.

"Saya minta DKJ untuk dapat berperan menyelamatkan seni-budaya Jambi yang berada di kabupaten/kota Provinsi Jambi, karena saat ini sudah banyak seni budaya Jambi yang memang berada diambang kepunahan," kata Zumi Zola.

Pemprov Jambi, kata Zola, pada prinsipnya mendukung dan mengapresiasi program-program DKJ. Sebab itu pihaknya bakal buat Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pelestarian nilai-nilai budaya Melayu Jambi

Dikatakan Zola, pihaknya juga berharap DKJ dapat melakukan audiensi dengan pemerintah 11 kabupaten/kota. Karena kewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian Jambi ini tidak hanya tanggung jawab Pemprov Jambi.

"Jadi DKJ juga harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota dan sehingga semua pihak dapat bersinergi untuk menguatkan seni-budaya lokal," katanya menjelaskan.

Saat merespon keinginan seniman Jambi, Zola pun meminta DKJ untuk membuat konsep seni pertunjukan teater yang berkualitas dan memiliki nilai jual di kalangan masyarakat umum. Sehingga dirinya menantang para seniman teater untuk bermain peran, menyatu dalam satu panggung bersama seniman Jambi.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kesenian Jambi, Fahmi Sabki merespon positif komitmen Gubernur Provinsi Jambi untuk mengembangkan seni-budaya. Sehingga sinergi kemitraan antara DKJ dengan pemerintah daerah melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dapat menguatkan seni budaya lokal.

“Ke depan kita akan lakukan audiensi dengan setiap kepala daerah. Karena ini perintah langsung dari gubernur. Dan juga ada ratusan seni tradisi berada di ambang kepunahan. Dan sebagian besar memang berasal dari daerah kabupaten/kota,” kata Fahmi menjelaskan.

Dewan Kesenian Jambi, kata Fahmi, ditengah arus globalisasi ini juga mengkhawatirkan kondisi kesenian daerah (kini) yang dalam kondisi mengantre untuk punah. Sehingga harus mendapat perhatian dari semua pihak.

Selain itu kondisi yang tak kalah memprihatinkan, lanjut Fahmi, ada 30 seni-budaya Jambi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Namun sejauh ini setelah diakui secara nasional, tidak ada tindak lanjut dari pemerintah untuk mengembangkannya.

Pihaknya berharap, dengan didukungnya program-program DKJ oleh pemerintah daerah. Seni-budaya Jambi dapat diselamatkan. Ia mencontohkan, ke depan DKJ berencana akan memasukkan seni tradisi dalam pembelajaran muatan lokal di sekolah.

"Jika seni tradisi Jambi ini dimasukan dalam proses pembelajaran muatan lokal dinsekolah, tentu dampaknya, pembangunan sumber daya manusia (SDM) berbasis seni-budaya dapat berjalan optimal," katanya menambahkan. (Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016