Disela sela sela acara konferensi "women deliver" ke 4 di Kopenhagen, saya  berkesempatan berkunjung ke  Swedia, tepatnya di Kota Malmo, kota ini berdekatan dengan Kopenhagen, atau selama 40 menit perjalanan kereta api.

Selama sehari berkunjung, saya dapat menggunakan karcis kereta yang dari Kopenhagen,untuk memakai bus kota dan sempat berkunjung ke Stadium Malmo salah satu klub sepakbola terkenal di liga Eropa yang saat telah memakai lapangan baru, yakni Swedbank Stadium, persis dibelakang stadiun lama. Tapi yang menjadi menarik adalah keindahan tata kotanya.

Malmo adalah sebuah kota provinsi terbesar ke tiga di Swedia dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribu orang. Tak salah jika saat ini dikatakan  Kota Malmo sebagai "the city of park", memang ternyata benar adanya, dari beberapa puluhan meter kita lalui selalu berjumpa dengan taman yang apik bersih  serta rapi. Walau ditepi pantai, tetap pantai dibuat penuh taman dengan reremputan hijau sehingga menjadi objek wisata bagi para masyarakatnya, juga para turis.

Tata Kota Malmo tersusun apik, begitu juga dengan transportasi dalam kota dan antar kota dalam wilayah Swedia. Terlihat masyarakat dominan menggunakan kendaraaan massal, apakah itu bus ataupun kereta metro,tapi yang menarik saya ceritakan adalah umumnya bus yang dipakai bukan merek yang selama ini dikenal produknya swedia (scania) tapi masih dominan  produk Jerman.

Karena begitu tertata rapi transportasinya maka saya rasa wajar saja angkutan massal berjalan baik, tentu pemandangan ini sering kita lihat dinegara maju lainnya, malah saya tidak melihat ada jalan layang (fo) disana yang marak menjadi model solusi jalan macet di Indonesia.

Animo masyarakat menggunakan tranportasi ramah lingkungan/ sepeda tinggi terutama para wisatawan eropa, dan pemandangan disore hari terlihat masyarakat berlimpah untuk berolahraga  sepanjang pantai Malmo tepatnya  sekitar "World Trade Centre Malmo". 

Bercerita bersepeda tentu berbeda dengah kita di Indonesia sebab kita takut risiko celaka dengan bersepeda, sebab prioritas bagi orang bersepeda sangat kurang oleh pengguna kenderaan lainnya. Tapi bagi penduduk. Malmo atau umumnya di negara maju sangat bebeda orang bersepeda aman karena jalur sepeda  sudah dijalankan dengan baik.

Saya bermimpi suatu saat daerah saya bisa mendekati gaya tata Kota Malmo, sehingga menimbulkan sedikit nilai tambah sebagai model kota  madani  secara kaffah, pihak pemda bisa membuat master plan dengan baik dalam perencanaan jangka panjang, bukan sesaat selama periode saat memimpin saja, semoga saja.  (Penulis:  Dr dr Mohd Andalas SpOG) 

Pewarta:

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016