Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arif Munandar, mengatakan pihaknya sudah melatih puluhan warga untuk tanggap dan tetap siaga jika sewaktu-waktu Gunung Kerinci di provinsi itu meletus.

Dikonfirmasi di Jambi, Selasa, Arif mengatakan ada dua desa yang warganya dilatih dalam menghadapi bencana letusan gunung tertinggi di Sumatera itu. Yakni Desa Gunung Labu dan Sungai Kering.

"Satu desa sebanyak 30 orang yang sudah kita latih tanggap bencana. Itu sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu, dan pelatihan selalu diulang-ulang," kara Arif.

Kelompok-kelompok tanggap bencana itu kata Arif aktif memantau dan tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi letusan gunung api tertinggi di Indonesia itu. Dua desa itu katanya berada 10 kilometer dari kaki gunung.

Arif mengatakan belum ada penurunan status gunung meski semburan asap mulai berkurang. Atau masih berstatus waspada level II.

"Berdasarkan laporan, hari ini kawah gunung hanya satu kali menyemburkan asap putih dengan ketinggian 300 meter. Aktivitasnya terlihat masih biasa," katanya menjelaskan.

Arif mengatakan aktivitas warga di sekitar kaki gunung juga masih berjalan seperti biasa, namun masyarakat dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.

Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) tercacat tidak pernah meletus namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009 lalu. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016