Mataram, NTB (ANTARA Jambi) - Pemerintah Indonesia membangun
sejumlah pembangkit listrik untuk mencegah kemerosotan pertumbuhan
ekonomi di daerah, kata Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di
Mataram, Provinsi Nusa tenggara Barat.
"Jangan sampai ada pertumbuhan ekonomi, tidak diantisipasi, sehingga pertumbuhan itu menjadi berhenti atau malah turun, ini yang berbahaya," kata Presiden ditemui usai meninjau pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Unit 2 Jeranjang, di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu.
Menurut Jokowi pemerintah juga terus memberi perhatian kepada sejumlah daerah yang masih berkekurangan pasokan listrik.
Presiden mengatakan jika pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan penambahan daya listrik, maka pembangunan di daerah rentan terkendala.
Jokowi juga mengatakan dengan bertambahnya pasokan listrik, maka dapat menopang kebutuhan daya bagi usaha kecil dan mikro di masyarakat desa serta meningkatkan pendidikan bagi anak-anak.
Presiden bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno serta Menteri ESDM Sudirman Said meninjau proyek pembangunan PLTGU Unit 2 Jeranjang yang akan menghasilkan daya 2 x 25 Megawatt.
Jokowi juga menegaskan akan menambah pasokan listrik di daerah yang kekurangan daya listrik.
Sementara untuk daerah yang sudah tercukupi pasokan listriknya akan terus dipantau karena adanya pertumbuhan dan permintaan listrik, ujar Jokowi.
"Sehingga yang sudah cukup tetap dihitung lagi, akan kita perintahkan lagi untuk ekspansi. Kalau yang sudah berlebih, ini harus mulai berfikir ke konversi perpindahan energi bersih, energi yang terbarukan, arahnya ke sana," tegas Presiden.
Pemerintah Indonesia sedang mengejar penyediaan energi listrik 35.000 Megawatt untuk memasok kebutuhan industri maupun masyarakat Tanah Air.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintahannya akan memantau dan menindaklanjuti kekurangan pasokan listrik dengan terus membangun pembangkit listrik di sejumlah kawasan.
Sebelumnya Presiden juga telah meresmikan pembangunan PLTU pada awal Juni di beberapa provinsi antara lain di Provinsi Bangka Belitung dengan kapasitas 30 Megawatt dan akan bertambah 25 MW pada September 2016.
Selain itu, untuk kawasan Pulau Sumatera, enam pembangkit listrik lain yang diresmikan adalah Mobile Power Plant (MPP) Bangka 2x25 MW, MPP Belitung 1x25 MW, MPP Paya Pasir Medan 3x25 MW, MPP Nias 1x25 MW, MPP Aur Duri Riau 3x 25 MW, MPP Tarahan Lampung 4x25 MW.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Jangan sampai ada pertumbuhan ekonomi, tidak diantisipasi, sehingga pertumbuhan itu menjadi berhenti atau malah turun, ini yang berbahaya," kata Presiden ditemui usai meninjau pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Unit 2 Jeranjang, di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu.
Menurut Jokowi pemerintah juga terus memberi perhatian kepada sejumlah daerah yang masih berkekurangan pasokan listrik.
Presiden mengatakan jika pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan penambahan daya listrik, maka pembangunan di daerah rentan terkendala.
Jokowi juga mengatakan dengan bertambahnya pasokan listrik, maka dapat menopang kebutuhan daya bagi usaha kecil dan mikro di masyarakat desa serta meningkatkan pendidikan bagi anak-anak.
Presiden bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno serta Menteri ESDM Sudirman Said meninjau proyek pembangunan PLTGU Unit 2 Jeranjang yang akan menghasilkan daya 2 x 25 Megawatt.
Jokowi juga menegaskan akan menambah pasokan listrik di daerah yang kekurangan daya listrik.
Sementara untuk daerah yang sudah tercukupi pasokan listriknya akan terus dipantau karena adanya pertumbuhan dan permintaan listrik, ujar Jokowi.
"Sehingga yang sudah cukup tetap dihitung lagi, akan kita perintahkan lagi untuk ekspansi. Kalau yang sudah berlebih, ini harus mulai berfikir ke konversi perpindahan energi bersih, energi yang terbarukan, arahnya ke sana," tegas Presiden.
Pemerintah Indonesia sedang mengejar penyediaan energi listrik 35.000 Megawatt untuk memasok kebutuhan industri maupun masyarakat Tanah Air.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintahannya akan memantau dan menindaklanjuti kekurangan pasokan listrik dengan terus membangun pembangkit listrik di sejumlah kawasan.
Sebelumnya Presiden juga telah meresmikan pembangunan PLTU pada awal Juni di beberapa provinsi antara lain di Provinsi Bangka Belitung dengan kapasitas 30 Megawatt dan akan bertambah 25 MW pada September 2016.
Selain itu, untuk kawasan Pulau Sumatera, enam pembangkit listrik lain yang diresmikan adalah Mobile Power Plant (MPP) Bangka 2x25 MW, MPP Belitung 1x25 MW, MPP Paya Pasir Medan 3x25 MW, MPP Nias 1x25 MW, MPP Aur Duri Riau 3x 25 MW, MPP Tarahan Lampung 4x25 MW.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016