Jambi (ANTARA Jambi) - Bagi umat Islam, khususnya perantau merayakan Lebaran di kampung halamannya menjadi salah satu tradisi yang hingga kini masih bertahan dan membumi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Tidak heran, jika setiap tahunnya menjelang Idulfitri, transportasi darat, laut, dan udara, penuh sesak oleh lautan manusia yang memanfaatkan liburan untuk berhari raya di kampung halaman mereka masing-masing.

Oleh karena itu, tidak heran jika ruas-ruas jalan nasional dan provinsi, termasuk di wilayah Jambi dipadati arus kendaraan bermotor yang hendak melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa atau hingga ke ujung Pulau Sumatera, Aceh.

Jambi termasuk salah satu provinsi yang strategis sebagai lokasi "transit" bagi pemudik  yang akan merayakan Idulfitri di kampung halamannya, baik di Pulau Sumatera maupun Jawa.

Hampir setiap tahun menjelang Lebaran, ruas jalan nasional yang masuk dalam wilayah Jambi, mulai dari perbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, hingga Riau, tercatat sebagai jalur padat kendaraan bermotor.

Moda transportasi darat ini lebih dominan digunakan pemudik karena tarifnya lebih murah sehingga tidak heran jika ruas jalan yang dilalui pemudik juga macet, antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan hari-hari menjelang Lebaran.

Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, pemerintah bekerja ekstra dengan melengkapi rambu-rambu lalu lintas dan memperbaiki jalan rusak atau berlubang.      

Guna memastikan kondisi jalan yang akan dilintasi pemudik tetap baik, seperti menuju Padang, Sumatera Barat, Palembang (Sumatera Selatan), maupun Pekanbaru (Riau), Pemerintah Provinsi Jambi secara rutin menurunkan tim untuk memantaunya.

"Saat ini, untuk jalur mudik di wilayah Jambi dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan yang parah," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi Arfan.

Kendati demikian, kata dia, ada beberapa jalur yang berpotensi terjadi kemacetan panjang saat arus mudik dan balik karena ada pembangunan jalan rigid beton.

Kondisi tersebut terdapat di tiga titik jalur mudik lintas barat Sumatera, yakni ruas penghubung, mulai Jambi hingga Tembesi, kemudian Tembesi sampai Tebo menuju Padang dan Tembesi hingga Sarolangun menuju Sumatera Selatan dan Tapan.

Di kawasan itu sedang ada pengerjaan rigid beton dan menyebabkan ganguan lalu lintas disebabkan ruas jalan diberlakukan sistim buka tutup.

Namun, hasil komunikasi Pemprov Jambi dengan Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum, menyatakan dua titik pembangunan rigid beton itu akan selesai sebelum Lebaran, yakni di titik Jambi menuju Tembesi dan Tembesi menuju Sarolangun.

Berdasarkan pengalaman, ada beberapa ruas jalan di wilayah Jambi yang padat dilalui arus mudik, seperti jalur tengah, batas Sumatera Selatan, serta jalan ke Padang. Kondisi ruas jalan tersebut dalam keadaan baik.

Begitu pula, ruas lintas timur Jambi, yakni dari Bayung Lincir hingga batas Riau yang kondisinya dilaporkan tidak ada masalah.  

Pemerintah telah menyiagakan alat berat di kawasan rawan bencana untuk mengantisipasi jika terjadi longsor, seperti di Muara Emat Kerinci, Tebo, dan Tanjung Jabung Timur.

Kendati sebagai daerah lintas bagi pemudik, Pemprov Jambi tetap bekerja ekstra untuk melancarkan moda transportasi darat tersebut.

Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jambi Zumi Zola menegaskan bahwa kemacetan panjang saat arus mudik tidak boleh terjadi, termasuk di ruas jalan yang sedang dalam pembangunan rigid beton.

Meski menggunakan sistem buka tutup, dia berharap jangan sampai terlalu lama kemacetan di daerah itu. "Kasihan masyarakat yang sedang menempuh perjalanan panjang," kata Gubernur.

"Apalagi, jika musim mudik, tidak terbayangkan saya bagaimana macetnya. Ini harus segera dicarikan solusinya," kata Zola.

Untuk itu, Gubernur menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi segera mengantisipasi jika terjadi kemacetan parah tersebut.  

"Harus ada langkah antisipasi apakah membuat jalur alternatif atau apa. Yang penting tidak ada kemacetan parah. Ini tidak hanya untuk jalan yang sedang dibuat rigid beton, tetapi juga untuk ruas jalan lainnya," kata Zola.

Dukungan Armada

Tidak hanya dukungan sarana dan prasarana jalan, tetapi Pemprov Jambi menyiapkan sedikitnya 200 armada darat guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang hendak mudik, baik antarwilayah di Pulau Sumatera maupun ke Pulau Jawa.

Pemprov memastikan angkutan Lebaran, baik darat, udara, maupun laut, di Jambi akan berjalan lancar dan aman.

"Kami sudah siapkan semua. Semua transportasi untuk mudik aman, baik jalur laut, udara, maupun darat," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Sri Sapto Edi.

Ia memperkirakan tidak terjadi lonjakan arus mudik pada Idulfitri 1437 Hijriah.

Untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik, Pemprov Jambi juga akan membangun sejumlah posko bagi pemudik, seperti di area jembatan timbang di Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tembesi Kabupaten Batanghari, di Kabupaten Kerinci dan Singkut di Kabupaten Sarolangun.

"Posko mudik itu 'stand by'  2 minggu sebelum Lebaran dan 2 pekan sesudah Idulfitri," katanya.

Pemprov Jambi memperkirakan ada beberapa titik rawan bakal terjadi penumpukan penumpang arus mudik, yakni di jalan Jambi menuju Padang dan Jambi menuju Palembang.

Guna memberikan kenyamanan bagi pemudik sekaligus mencegah terjadinya kecelakaan, Pemprov Jambi bersama BNN dan Polda setempat melakukan tes urine terhadap sopir armada angkutan penumpang.

"Kami sudah lakukan itu setiap hari secara bertahap. Semua sopir bus angkutan mudik harus dites urine," katanya.

Upaya lain guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik jalur darat, dia mengatakan bahwa pihaknya akan melarang truk angkutan batu bara melintas di jalan raya mulai H-7 hingga H+7 Idulfitri.

Truk angkutan batu bara yang beroperasi di wilayah Jambi dilarang melintas atau melakukan aktivitas bongkar muat karena akan menggangu kelancaran lalu lintas jalan, khususnya di jalur mudik.

"Kami sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kepala daerah di wilayah masing-masing untuk mengawasi aktivitas truk batu bara tersebut," kata Kabid Perhubungan Darat Dishub Jambi Amsyarnedy.

Menyinggung soal sanksi, Amsyarnedy mengatakan bahwa pihak kepolisian yang berjaga akan langsung menilang di tempat.

Larangan melintas tidak hanya untuk truk batu bara, tetapi juga berlaku untuk angkutan barang lainnya, seperti material bangunan.

"Kecuali truk yang mengangkut sembako, susu, dan ternak. Selain itu, tetap dilarang," katanya.

Selain angkutan darat, moda transportasi udara di Jambi juga siap memberikan pelayanan terbaik baik penumpang arus mudik dan balik Lebaran 2016.

Pengelola Bandar Udara Sultan Thaha Jambi menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah fasilitas pelayanan dan peningkatan keamanan guna memberikan pelayanan yang baik saat terjadi lonjakan jumlah penumpang.

"Di bandara itu nantinya akan ada posko pelayanan yang mulai beroperasi pada tanggal 24 Juni di terminal yang baru ini,"  kata Kepala Unit Operasional Bandara Sultan Thaha Jambi Parolan Simanjuntak.

Sejumlah fasilitas pelayanan yang bisa dimanfaatkan para pemudik itu di antaranya layanan pengaduan, kesehatan, dan rest area (tempat istirahat).

Selain itu, ada alat video teleconference dengan Kementerian Perhubungan, dan ada kamera pengintai (CCTV) untuk memantau keamanan di setiap sudut bandara.

Parolan mengatakan bahwa pada puncak musim mudik Lebaran 2016 melalui bandara kebanggaan masyarakat provinsi yang berjuluk "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" itu akan dimulai pada H-10 Lebaran 2016.

Ia memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah penumpang  dibandingkan tahun sebelumnya karena bertepatan dengan masa libur anak sekolah.

"Pada tahun ini masyarakat yang mudik akan meningkat karena berbarengan dengan liburan sekolah dan juga waktu liburnya lumayan panjang sehingga banyak warga memanfaatkanya dengan mudik ke kampung halaman," katanya.

Dengan berbagai layanan dari pemerintah dan partisipasi pihak swasta, diharapkan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik yang menggunakan moda transportasii darat, laut, dan udara.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra & Azhari

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016