Jambi (ANTARA Jambi) - Para peserta Munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia ( Munas V Apeksi) dari berbagai daerah di Tanah Air disajikan masakan khas Jambi, dan menyantapnya di rumah panggung kawasan Seberang Kota Jambi, Jumat.

Makan siang bersama di rumah panggung yang disediakan Pemkot Jambi dengan menu tradisional khas Seberang Kota Jambi itu berupa "pindang patin". Makan bersama itu bahagian dari kegiatan  "City Tour" rangkaian Munas Apeksi.

"Sengaja kita ajak mereka  ke sini untuk menikmati hidangan makan siang di rumah panggung, di tepian Sungai Batanghari dengan menu khas Jambi," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di lokasi, Jumat.

Dalam "City tour" itu, selain makan siang bersama, para peserta Munas V Apeksi tersebut sebelumnya berkeliling di kawasan Seberang Kota Jambi yang terkenal kaya akan adat dan budayanya.

"Dengan mengedepankan kearifan lokal ini kita mengajak tamu-tamu dari luar daerah untuk mengikuti rangkaian kegiatan Apeksi dan kita bawa ke sini dalam agenda 'city tour'," kata dia.

Seberang Kota Jambi merupakan daerah yang dipisahkan Sungai Batanghari dari wilayah Kota Jambi tersebut memiliki bangunan masjid tua konstruksi kayu asli, juga sebagai salah satu pusat pengembangan seni Islam dan batik Jambi.

Seberang Kota Jambi ini juga sudah lama terkenal sebagai salah satu pusat pendidikan dan perkembangan Islam di Jambi, kata walikota.

Hal tersebut ditandai dengan banyaknya pondok pesantren (ponpes), madrasah, dan masjid tua. Berbagai perguruan Islam di  juga sudah banyak menghasilkan ulama.

"Banyaknya ponpes dan madrasah di Seberang Kota Jambi  membuat daerah ini juga dikenal sebagai kota santri di Jambi, dan banyak pula pengrajin batik yang langsung bisa disaksikan cara pembuatannya oleh peserta Munas," kata Fasha menjelaskan.

Selain itu para tamu Apeksi tersebut juga diajak melihat Monumen Gentala Arasy. Monumen berbentuk tugu yang dilengkapi dengan jam besar itu berada persis di tepi Sungai Batanghari, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Danau Teluk.

Monumen yang langsung terintegrasi dengan jembatan pejalan kaki (pedestrian) itu tampak indah dari Kota Jambi yang dilengkapi dengan museum mini tentang sejarah dan peradaban Islam di jambi.

"Sangat indah sekali, apalagi tadi bangunan rumahnya yang masih mempertahankan kearifan lokalnya," kata Seorang peserta Munas Apeksi dari Kota Padang.(Ant)

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016