Kualatungkal (ANTARA Jambi) - Drama kolosal Panglima Saman meriahkan peringatan HUT ke-71 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Tanjungjabung Barat, Rabu.

Cerita dalam drama tersebut mengangkat kisah perjuangan Panglima Saman, seorang pejuang di Kualatungkal semasa penjajahan Belanda.‬

‪Puluhan peran mewakili kondisi yang terjadi pada masa penjajahan Belanda itu. Ada yang berperan sebagai rakyat, ada yang berperan sebagai tentara Belanda, ada pula yang berperan sebagai pejuang dan TNI.‬

‪Drama tersebut diawali dengan aktivitas masyarakat di pasar. Namun tak lama kemudian, sejumlah tentara Belanda datang menyerang dan mengobrak-abrik pasar tersebut. Masyarakat pun berlarian kocar-kacir.‬

‪Tak berlangsung lama, aksi tentara Belanda tersebut kemudian dihalau oleh segerombolan pejuang dengan senjata api dan bambu runcing, para pejuang tampak berusaha mati-matian mengusir tentara penjajah Belanda.‬

‪Para tentara Belanda pun berlari menjauh dari serangan para pejuang. Sesosok pria mengenakan selendang merah, yang digunakan Panglima Saman, terlihat menyusun strategi bersama Komandan TNI yang ada untuk menghancurkan pasukan belanda.‬

Drama tersebut berakhir dengan kontak senjata dengan pertempuran jarak dekat antara pasukan penjajah dengan para pejuang dari Kualatungkal.‬ Al hasil pPara pejuang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dan mengoyak bendera Belanda.

‪Peringatan HUT ke-71 TNI di wilayah Kodim 0419/ Tanjung Jabung ni dipusatkan di lapangan Sepak Bola Persitat,Kota Kuala Tungkal.(Ant)

Pewarta: Kennata

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016