Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Budidaya mengatakan program replanting tanaman sawit petani di Jambi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) mencapai luas 70 ribu hektare.
"Sawit yang akan direplanting hampir 70 ribu hektare. Kebanyakan plasma, sementara swadaya masyarakat masih belum terlalu banyak," katanya di Jambi, Kamis.
Budidaya mengatakan para petani akan dibantu secara keseluruhan mulai dari penumbangan pohon hingga penanaman kembali mulai tahun depan.
Untuk kawasan replanting kelapa sawit itu sendiri, kata Budidaya ada di Kabupaten Merangin, Sarolangun, Batanghari dan beberapa daerah lainnya.
Dijelaskannya, dalam program replanting, BPDP-KS akan memberi bantuan kepada setiap petani Rp25 juta per hektarenya, sementara untuk sisa pembiayaan replanting, petani sawit dapat melakukan pinjaman di bank dengan bunga yang kecil.
"Kalau untuk petani plasma agak mengeluh karena hitungannya replantingnya Rp61,5 juta per hektare. Jika dikurangi bantuan Rp25 juta maka petani plasma masih membutuhkan dana Rp30 juta lagi," katanya menjelaskan.
Budidaya mengatakan pihaknya masih terus mencari pola agar mengurangi beban para petani dalam mereplanting kelapa sawit, yang umumnya sudah tak lagi produksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Sawit yang akan direplanting hampir 70 ribu hektare. Kebanyakan plasma, sementara swadaya masyarakat masih belum terlalu banyak," katanya di Jambi, Kamis.
Budidaya mengatakan para petani akan dibantu secara keseluruhan mulai dari penumbangan pohon hingga penanaman kembali mulai tahun depan.
Untuk kawasan replanting kelapa sawit itu sendiri, kata Budidaya ada di Kabupaten Merangin, Sarolangun, Batanghari dan beberapa daerah lainnya.
Dijelaskannya, dalam program replanting, BPDP-KS akan memberi bantuan kepada setiap petani Rp25 juta per hektarenya, sementara untuk sisa pembiayaan replanting, petani sawit dapat melakukan pinjaman di bank dengan bunga yang kecil.
"Kalau untuk petani plasma agak mengeluh karena hitungannya replantingnya Rp61,5 juta per hektare. Jika dikurangi bantuan Rp25 juta maka petani plasma masih membutuhkan dana Rp30 juta lagi," katanya menjelaskan.
Budidaya mengatakan pihaknya masih terus mencari pola agar mengurangi beban para petani dalam mereplanting kelapa sawit, yang umumnya sudah tak lagi produksi.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016