Jambi, Antarajambi.com - Pemerintah Kota Jambi menargetkan luas tanaman padi pada areal sawah di daerah ini seluas 900 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 5.760 ton gabah kering gilik pada tahun 2017.

"Secara keseluruhan areal sawah yang bisa di tanami padi tahun ini maksimal seluas 900 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Damiri di Jambi, Jumat.

Dari areal sawah yang ditargetkan untuk ditanami padi tersebut tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di Kota Jambi, diantaranya Danau Teluk, Telanaipura dan Kecamatan Jambi Timur.

Ia mengatakan, sasaran panennya ditargetkan 6,4 hingga 7 ton per hektare namun akan diupayakan harus naik dengan mengoptimalisasi sejumlah sistem diantaranya sistem tanam menggunakan sistem jajar legowo.

Saat ini para petani sedang mempersiapkan lahan mereka dalam menghadapi musim tanam karena telah memasuki musim hujan sehingga dinilai cocok untuk mulai penanaman.

"Karena sebagian besar areal persawahan di Kota Jambi adalah sistem tadah hujan, jadi petani kita saat memasuki hujan seperti sekarang ini mulai mempersiapkan lahan mereka," katanya.

Namun, kata Damiri, sebagian ada juga petani yang belum mulai menggarap lahan persawahan mereka karena takut akan kebanjiran.

"Terutama petani di Kecamatan Danau Teluk yang belum menggarap lahan, karena areal sawah di sana berdekatan dengan sungai Batanghari sehingga ditakutkan ada luapan," kata dia.

Khusus di Danau Teluk yang merupakan sentra pertanian di Kota Jambi ini pihaknya menargetkan luas lahan yang bisa ditanami padi adalah seluas 400 hektare.

Damiri juga mengungkapkan, jumlah produksi padi yang ditargetkan hanya mampu memenuhi kebutuhan beras di Kota Jambi sebesar 10 persen saja, artinya sebagian besar kebutuhan beras masih dipasok dari daerah luar.

"Lahan di kota ini jumlahnya terbatas akibat alih fungsi, jadi untuk memenuhi kebutuhan pangan masih dipasok dari luar Kota Jambi," katanya menambahkan

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017