Jambi, Antarajambi.com - Meski atlet Perpani Jambi telah menyumbangkan dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XIX/ 2016 di Jawa Barat, namun hingga kini atlet panahan daerah ini belum memiliki tempat latihan permanen.

Ketua Umum Pengprov Perpani Jambi, Ibnu Ziadi, di Jambi Kamis, mengatakan, saat ini atlet daerahnya belum memiliki tempat latihan yang permanen.

"Kami berharap ada perhatian pemerintah daerah maupun KONI untuk memikirkan sarana dan prasarana untuk cabang panahan yang sudah membuktikan meraih prestasi nasional untuk daerah kita," katanya.

Kalau melihat kondisi tempat latihan yang ada saat ini sangat tidak mungkin untuk mengembangkan dan mempertahankan prestasi cabang panahan yangh sudah diraih sampai saat ini.

"Untuk tempat latihan saja masih belum memadai mengingat atlet panahan Jambi telah mampu membuat bangga masyarakat Jambi dengan menyumbangkan dua emas di PON dan terakhir pada kejuaraan nasional di Bogor pada Januari 2017 lalu mampu menyumbangkan empat medali emas dan dua perak," kata Ibnu Ziadi.

Saat ini Perpani Jambi menggunakan tempat latihan di pinggir lapangan sepak bola Tri Lomba Juang KONI Jambi dan bila ada pertandingan sepak bola maka para atlet tidak mungkin latihan, sehingga memang dibutuhkan tempat latihan yang permanen.

"Kami minta kepedulian dari Pemerintah Provinsi Jambi dan KONI Jambi terhadap cabor panahan yang telah mengharumkan nama Provinsi Jambi," kata Ibnu Ziadi.

Untuk latihan saat ini atlet Perpani Jambi selalu berpindah seperti di lapangan KONI Tri Lomba Juang, Lapangan Alkal Dinas PU Pasir Putih, selanjutnya di samping Gedung Senam dan di halaman kolam renang Tepian Rajo Kota Baru Jambi.

Ibnu mengatakan jika memiliki tempat latihan yang representative dan permanen, maka pengurus Perpani Jambi akan lebih mudah untuk mengawasi atlet latihan.

Selain itu dengan adanya tempat latihan permanen tentunya Perpani Jambi bisa menjadi tuan rumah kejurnas panahan tingkat nasional atau Jambi Open.


Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017