Jambi, Antarajambi.com - Komisi II DPRD Provinsi Jambi mendesak investor pembangunan Pasar Angsoduo di Kota Jambi, Provinsi Jambi, untuk segera menyelesaikan pembangunan pasar tersebut mengingat sudah terjadi dua kali perpanjangan kontrak.

"Kami dulu menyetujui kerjasama sistim bangun serah guna(BOT) ini agar tercapai cita-cita pemerintah dalam pembangunan tercapai dan masyarakat menikmatinya, dan berharap dikerjakan oleh pihak ketiga yang terbaik," kata Ketua Komisi II DPRD provinsi setempat Luhut Silaban, usai pertemuan bersama pihak investor pembangunan pasar tersebut di gedung dewan setempat, Rabu.

Komisi II katanya sudah meminta komitmen waktu selesai pembangunan kepada pihak perusahaan PT Eraguna Bumi Nusa (EBN) selaku investor.

"Direkturnya tadi meminta waktu empat bulan terhitung pertengahan bulan ini. Kalau sekarang pembangunan terhenti karena masalah keuangan dan sebagainya," kata Luhut.

Perjanjian kontrak pembangunan Pasar Angsoduo modern itu katanya telah terjadi dua kali perpanjangan karena pembangunan tak kunjung selesai. Bermacam spekulasi kerap terdengar penyebab molornya pembangunan tersebut.

Luhut mengatakan pihaknya akan terus mengawal pembangunan pasar tradisional modern tersebut karena sudah dinanti-nantikan masyarakat.

Pihaknya akan memegang janji dan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pengerjaan selama empat bulan ke depan. Jika pihak ketiga ini melanggar komitmen, pihaknya akan menyurati gubernur dan memberikan rekomendasi.

"Yang kita inginkan bukan perpanjangan kontrak, tapi harapan kita selesai dan masyarakat menikmatinya. Kita juga sudah minta Pemprov dan leading sektor menganalisa apakah perusahaan tersebut sanggup atau tidak meneruskan pembangunan itu. Kalau perusahaan tidak sanggup ya kita bicarakan lebih lanjut lagi," tegasnya.

Perusahaan Terkendala Keuangan

Sementara Direktur PT EraGuna Bumi Nusa (EBN) Nur Jatmiko, mengaku terkendala keuangan sehingga pembangunan pasar modern itu terhenti.

"Kita memang sedang dalam kesulitan keuangan, tapi kita optimis pembangunan Pasar Angsoduo akan selesai," kata Jatmiko, saat memenuhi panggilan Komisi II DPRD terkait keterlambatan pembangunan pasar tersebut.

Jatmiko mengaku progres pembangunan sudah mencapai 77 persen dan pembangunan itu katanya murni dengan uang kas perusahaan.

"Kita optimis selesai hanya saja masalah datang bertubi-tubi. Mulai dari susah mendapat material bangunan, penerbitan HGB, susah mencari notaris saat kerjasama dengan Bank Jambi dan termasuk gejolak sistim pembayaran subkontraktor Jambi yang akhirnya terpaksa digantikan kontraktor dari Jakarta," katanya menjelaskan.

Dihadapan Komisi II dan pemerintah provinsi, Jatmiko berjanji pengerjaan yang terhenti akan kembali dimulai pada pertengahan Maret tahun ini dan menjanjikan empat bulan ke depan pembangunan Pasar Angsoduo modern itu selesai.

"Tanggal 15 Maret sudah mulai efektif, nanti kita saksikan pengerjaannya dan keuangan kita stabil," katanya.

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi sebagai leading sektor pengawasan pembangunan tersebut menyatakan realisasi pembangunan proyek baru sejak tanggal 16 Februari lalu baru mencapai 77 persen dan mengaku terus memantau serta sudah melakukan rapat percepatan pembangunan hingga memberikan teguran kepada perusahaan.

Terkait penilaian terhadap perusahaan dan janji pembangunan akan selesai empat bulan ke depan, Dinas PU juga menyatakan bisa terpenuhi asalkan tidak ada kekosongan kerja di lapangan.

 "Kalau memang empat bulan waktu diberikan sebenarnya bisa selesai dengan catatan tidak ada kekosongan pengerjaan. Tenaga sebanyak 400 orang itu dibuatkan dua shif dan material tetao stanby," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Provinsi Jambi, Rudi Tedja Jaya.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017