Jambi, Antarajambi.com -  Proyek Jambi Flood Control (JFC) yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI dipertanyakan. Ini karena proyek bernilai ratusan miliar yang disebut-sebut bisa mengatasi banjir di Kota Jambi itu terkesan sia-sia. Kota Jambi tetap diterjang banjir, seperti yang terjadi Selasa (13/6) malam lalu.

"JFC itu fungsinya apa, JFC itu apakah belum terkoneksi dengan parit dan anak-anak sungai, sehingga tidak bisa mengatasi air saat banjir," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi AR Syahbandar, Jumat (16/6).

Seharusnya kata Syahbandar, pembangunan JFC sudah terencana. Misalnya jika proyek induknya sudah dibangun, maka proyek B dan C nya dikerjakan kemudian.

"Kalau cuma pintu airnya dibangun tapi parit dan anak sungainya tak terkoneksi, percuma," kritiknya.

Selain itu, Syahbandar juga meminta Pemprov dan Pemkot Jambi untuk duduk bersama mencari solusi mengatasi masalah banjir ini.

"Ini bukan banjir yang pertama, harusnya itu sudah dipetakan oleh Pemprov dan Pemkot melalui dinas PU masing-masing. Nah mana yang kewenangannya dikerjakan," ujar Syahbandar.

Syahbandar juga mengatakan, pihaknya akan mendorong apapun program untuk kepentingan masyarakat.

"Yang jelas harus ada program bagaimana solusi untuk mengurangi banjir yang ada. Nanti disinergikan antara kewenangan kota dan provinsi, kalau ada yang menyangkut APBN, tentu disinergikan dengan kementerian dan BWSS," tegasnya.

Jika itu kewenangan Pemprov Jambi, kata Politisi Gerindra ini, maka harus segera dipetakan. Dimana titik-titik yang rawan banjir dan apa penyebabnya. "Kemudian barulah langkah apa yang perlu dilakukan," katanya lagi. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017