Jambi, Antarajambi.com - Universitas Jambi merencanakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (energi solar sistem) guna memenuhi pasokan daya listrik di lingkungan perguruan tinggi tersebut di Jambi.
Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan di Jambi, Selasa, mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tersebut untuk mengatasi persolaan defisit daya listrik di Jambi yang juga berimbas terhadap Unja.
"Kita semua merasakan di Jambi suatu persoalannya adalah pasokan daya listrik, untuk itu kami berusaha mengajukan ke pemerintah pusat supaya mendapatkan tambahan anggaran untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya," kata Rektor.
Di samping mengajukan tambahan anggaran ke pemerintah pusat, pembangunan pembangkit listrik tersebut juga nantinya didukung melalui anggaran dana hibah yang bersumber dari Islam Development Bank (IDB).
"Kita sudah ajukan dan lelang Detail Engineering Design (DED), dan mudah-mudahan tahun 2018 sudah bisa dibangun, kita usahakann semua yang direncanakan dengan baik bisa dipermudah," katanya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi surya tersebut merupakan energi baru terbarukan yang dinilai lebih ramah lingkungan dan cukup potensial dikembangkan di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
"Bahkan perhitungan dari ahli itu jika nanti sudah dibangun dan dimanfaatkan, juga bisa dijual ke masyarakat di sekitar sini dengan bekerjasama dengan pihak PLN," kata Rektor tanpa menyebut kapasitas daya listrik yang akan dibangun itu.
Melalui pembangunan pembangkit listrik tersebut diharapkan untuk di lingkungan kampus Unja yang berada di Mendalo, Muarojambi, tidak lagi kekuarangan pasokan daya.
"Jika di Unja sudah terpenuhi atau surplus listrik, nanti kita bisa menggandeng PLN untuk memasok listrik kepada masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan di Jambi, Selasa, mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tersebut untuk mengatasi persolaan defisit daya listrik di Jambi yang juga berimbas terhadap Unja.
"Kita semua merasakan di Jambi suatu persoalannya adalah pasokan daya listrik, untuk itu kami berusaha mengajukan ke pemerintah pusat supaya mendapatkan tambahan anggaran untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya," kata Rektor.
Di samping mengajukan tambahan anggaran ke pemerintah pusat, pembangunan pembangkit listrik tersebut juga nantinya didukung melalui anggaran dana hibah yang bersumber dari Islam Development Bank (IDB).
"Kita sudah ajukan dan lelang Detail Engineering Design (DED), dan mudah-mudahan tahun 2018 sudah bisa dibangun, kita usahakann semua yang direncanakan dengan baik bisa dipermudah," katanya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi surya tersebut merupakan energi baru terbarukan yang dinilai lebih ramah lingkungan dan cukup potensial dikembangkan di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
"Bahkan perhitungan dari ahli itu jika nanti sudah dibangun dan dimanfaatkan, juga bisa dijual ke masyarakat di sekitar sini dengan bekerjasama dengan pihak PLN," kata Rektor tanpa menyebut kapasitas daya listrik yang akan dibangun itu.
Melalui pembangunan pembangkit listrik tersebut diharapkan untuk di lingkungan kampus Unja yang berada di Mendalo, Muarojambi, tidak lagi kekuarangan pasokan daya.
"Jika di Unja sudah terpenuhi atau surplus listrik, nanti kita bisa menggandeng PLN untuk memasok listrik kepada masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017