Jambi, Antarajambi.com - Dewan Perwakilan Rakyat Batanghari menyorot penyaluran program Kartu Batanghari Sejahtera (KBS) masih banyak yang belum terakomudir dan tidak terdaftar dalam KBS tahun ini.

" Saya sangat mendukung program ini, tapi saya sangat menyayangkan masih ada warga yang belum terdaftar dalam KBS," kata Candra Budiman, Anggota Komisi II DPRD Batanghari, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan langsung warga kepada dirinya mengeluh karena tidak mendapat KBS yang mereka butuhkan, salah satunya warga Petajen Kecamatan Bajubang. 

" Padahal warga ini sudah sakit sejak lama, tapi tidak berani mau berobat ke Rumah Sakit. Karena Jamkesda-nya sudah ditarik oleh pemerintah, dan mengharap ada kartu pengganti yakni KBS. Namun tak kunjung dapat," ujarnya.

Ia meminta kepada Pemerintah Daerah melalui dinas sosial untuk segera memperhatikan hal ini. Dirinya juga meminta agar pada APBD-Perubahan ini kuota penerima KBS dapat ditambah. 

Bahkan, dari data Dinas Sosial, bahwa untuk kuota KBS ini dalam satu desa hanya mendapat jatah sekitar 42 atau 44 jiwa. Dari jumlah total 8.000 jiwa yang tidak terakomodir dalam KIS (Kartu Indonesia Sejahtera).

Sementara itu, masih minimnya kuota penerima KBS dalam satu Desa, disinyalir memicu adanya permainan data dari aparat desa dengan mementingkan orang-orang terdekat atau anggota keluarga. 

" Saya yakinlah, dari kuota itu kemungkinan besar mungkin hanya orang-orang terdekat dari Aparat Desa. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan minimnya kuota KBS tersebut," katanya lagi.

Pewarta: Heriyanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017