Denpasar, Antarajjambi.com - Maestro seni lukis Bali Dr (HC) I Nyoman Gunarsa (73) meninggal dunia dalam perawatan intensif di ruang wing Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Minggu siang.
"Pak Gunarsa menjalani perawatan intensif sejak tiga hari lalu akibat penyakit jantung," kata Made Wija, salah seorang karyawan 'Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa' kepada Antara di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, Nyoman Gunarsa mengembuskan napas terakhir pada pukul 11.30 Wita dan jenazah kini disemayamkan di rumah duka di Jalan Raya Banda Nomor 1-Takmung, Angkan, Kabupaten Klungkung, atau sekitar 45 km arah timur Kota Denpasar.
Almarhum meninggalkan seorang istri Indrawati Gunarsa, tiga anak (seorang putra dan dua putri), serta tujuh cucu dari ketiga putra-putrinya yang telah berumah tangga itu.
Made Wija menjelaskan, pihak keluarga masih melakukan koordinasi dengan pendeta untuk menentukan "duasa" (hari baik) untuk melakukan ritual pengabenan (pembakaran jenazah) bagi mantan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Sang maestro yang sukses menggelar pameran di tingkat nasional dan internasional itu semula tampak sehat-sehat saja, termasuk pada 4 Agustus 2017 saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang berkenan mengunjungi "Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa" di Kabupaten Klungkung, Bali.
Seniman yang karya lukisannya sering diilhami oleh cerita rakyat Bali dan legenda Hindu Dharma itu membangun museum sekitar tahun 1990 di atas hamparan lahan yang cukup luas dengan ratusan koleksi lukisan, keris, dan benda-benda lainnya yang mempunyai nilai seni dan sejarah.
Ketika berkunjung ke Museum Gunarsa di desa kelahiran sang maestro seni lukis Bali itu, Presiden Jokowi sempat menyebutkan ia pernah mengundang Nyoman Gunarsa beserta ibu ke Istana Kepresidenan pada 3 April 2017.
"Beliau menunjukkan sebuah foto lukisan besar yang diberi judul Jokowi Minum Jamu. Yang saya heran kok Pak Nyoman tahu bahwa saya suka minum jamu, lalu beliau juga meminta saya untuk melihat museum," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Pak Gunarsa menjalani perawatan intensif sejak tiga hari lalu akibat penyakit jantung," kata Made Wija, salah seorang karyawan 'Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa' kepada Antara di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, Nyoman Gunarsa mengembuskan napas terakhir pada pukul 11.30 Wita dan jenazah kini disemayamkan di rumah duka di Jalan Raya Banda Nomor 1-Takmung, Angkan, Kabupaten Klungkung, atau sekitar 45 km arah timur Kota Denpasar.
Almarhum meninggalkan seorang istri Indrawati Gunarsa, tiga anak (seorang putra dan dua putri), serta tujuh cucu dari ketiga putra-putrinya yang telah berumah tangga itu.
Made Wija menjelaskan, pihak keluarga masih melakukan koordinasi dengan pendeta untuk menentukan "duasa" (hari baik) untuk melakukan ritual pengabenan (pembakaran jenazah) bagi mantan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Sang maestro yang sukses menggelar pameran di tingkat nasional dan internasional itu semula tampak sehat-sehat saja, termasuk pada 4 Agustus 2017 saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang berkenan mengunjungi "Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa" di Kabupaten Klungkung, Bali.
Seniman yang karya lukisannya sering diilhami oleh cerita rakyat Bali dan legenda Hindu Dharma itu membangun museum sekitar tahun 1990 di atas hamparan lahan yang cukup luas dengan ratusan koleksi lukisan, keris, dan benda-benda lainnya yang mempunyai nilai seni dan sejarah.
Ketika berkunjung ke Museum Gunarsa di desa kelahiran sang maestro seni lukis Bali itu, Presiden Jokowi sempat menyebutkan ia pernah mengundang Nyoman Gunarsa beserta ibu ke Istana Kepresidenan pada 3 April 2017.
"Beliau menunjukkan sebuah foto lukisan besar yang diberi judul Jokowi Minum Jamu. Yang saya heran kok Pak Nyoman tahu bahwa saya suka minum jamu, lalu beliau juga meminta saya untuk melihat museum," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017