Jambi, Antarajambi.com - Kopi asal Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi baru saja meraih predikat nasional yakni "kopi terbaik se-Indonesia" dalam Festival Kopi Nasional di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Adalah kelompok tani Kopi Alam Kerinci (KAK), yang terus mempopulerkan komoditas kopi asal wilayah Jambi bagian barat tersebut.

Kelompok tersebut mendapat binaan dari non goverment organization (NGO) oleh Yayasan Lahar atas dukungan WWF Indonesia melalui lembaga donor MCAI.

Kelompok Tani KAK sendiri terdiri dari 13 kelompok yang berasal dari Kecamatan Kayo Aro, Kabupaten Kerinci. Mereka bersama sepakat untuk tidak membuka lahan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terkait tata kelola lahan dan bertani kopi.

Selain itu setiap anggota kelompok juga menandatangani pakta integritas untuk tidak membuka lahan kopi di kawasan TNKS," kata anggota Kelompok Tani Kopi Alam Arabika Kerinci, Suryono belum lama ini.

Kopi Arabika Kerinci tersebut kata Suryono hanya dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700 hingga 1.200 meter dari permukaan laut (MDPL) di daerah Kayu Aro Kabupaten Kerinci.

Selain meraih predikat kopi terbaik se-Indonesia, Kopi Kerinci dengan cita rasa pahit lezat itu juga telah mendapat sertifikat indikasi geografis pada 26 April 2017 dengan nama "Kopi Arabika Sumatera Koerintji" yang diberikan oleh Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Aidir Amin Daud kepada Bupati Kerinci Adi Rozal.

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Georafis (MPIG) Kerinci, Triyono mengatakan bimbingan dari pemerintah selama ini cukup baik dalam membantu petani kopi, salah satunya dengan memberikan alat produksi kopi seperti pengupas kopi dan lainnya.

Kebun kopi Arabika di Kerinci itu ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh seluas 629 hektare dengan jumlah petani sebanyak 525 KK serta mampu produksi rata-rata 1,3 ton per tahun. 

Namun kendala yang dihadapi yaitu modal karena kopi ini dikirim ke luar negeri, kata Triyono.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan akan membantu peningkatan produksi kopi Kerinci melalui pendanaan karena permintaan kopi yang sudah mendapat sertifikat ini terus meningkat.

"Kopi Kerinci ini terbaik se-Indonesia, ini suatu kebanggaan bagi kami, sehingga siap membantu melalui pendanaan," kata Zumi Zola.

Dia menjelaskan, dari hasil kompetisi dan kontes kopi yang diselenggarakan secara nasional di Jakarta beberapa waktu lalu, Koperasi Kerinci Berkah yang menangani kopi Kerinci berhasil mengalahkan kopi-kopi dari daerah lain terlebih dahulu mendapatkan nama.

"Suatu kebanggaan bersama, kopi Kerinci bisa mengalahkan kopi-kopi yang selama ini sudah mempunyai nama besar, ini bisa dikalahkan dengan keunikan rasa dan keistimewaannya. Yang menilai itu orang luar semua," katanya menjelaskan.

Karena itu, menurutnya, pemerintah provinsi dan kabupaten siap membantu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi, terutama masalah pendanaan yang dihadapi para petani kopi di Kabupaten Kerinci itu.

"Saya sudah kontak Bank Pembangunan Daerah Jambi untuk segera membantu, karena secara penilaiannya ini bisa kami bantu agar produksi kopi Kerinci bisa ditingkatkan karena permintaan dari luar negeri cukup banyak," katanya lagi.

Zola mengungkapkan, untuk permintaan ekspor saja saat ini per kontainernya mencapai 18-19 ton, sehingga membutuhkan dana yang cukup besar, dan menjadi tugas pemerintah membantu para petani untuk kelancarannya.

Selain itu, Zola mengajak seluruh kabupaten/kota di Jambi agar setiap ada event nasional atau provinsi seperti Festival Batanghari, Festival Danau Kerinci, dan Festival Candi Muarojambi, selalu menyediakan tempat untuk minum kopi seperti coffee shop, agar kopi Kerinci dapat dikenal lebih luas lagi.

"Saya juga mengimbau para pengusaha perhotelan dan coffee shop di Jambi agar menyediakan kopi asal Jambi," katanya menambahkan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Ariansyah mengatakan Disperindag akan membantu pengembangan hilirisasi kopi Kerinci tersebut.

"Kami akan bantu berupa alat untuk peningkatan penjualan produk berupa hilirisasi produk dengan nilai Rp500 juta, dan dianggarkan pada tahun 2018. Kami akan berupaya membantu pendanaan modalnya juga," kata Ariansyah.

Keberadaan masyarakat petani kebun Kopi Arabika di Kabupaten Kerinci semakin menunjang pembangunan dibidang ekonomi kerakyatan dan menambahkah daftar produk unggulan untuk Provinsi Jambi. 
 
Pengakuan hak kekayaan intelektual dibidang kopi dan kulit manis akan berdampak positif untuk daerah, dan petani mampu mempertahankan kualitas dan terus melakukan upaya terbaik mempertahakan produk unggulan tersebut.

Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar berharap kopi arabika produksi petani di Kabupaten Kerinci semakin dikenal di mancanegara sehingga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi setempat.

"Bila sudah terkenal itu juga akan berpengaruh positif terhadap Provinsi Jambi," kata Wagub

Fachrori mengatakan, kopi Kerinci sudah cukup lama punya nama dengan cita rasa yang nikmat, tetapi bisa jadi masih kurang dikenal ditingkat nasional. 

"Dengan pemberian sertifikat Indikasi Geografis tersebut, kopi Kerinci akan semakin dikenal di Indonesia, bahkan kalau bisa di dunia," ujarnya.

 Bupati Kerinci, Adi Rozal sebelumnya mengatakan Kopi Arabika Kerinci juga beberapa kali meraih juara satu saat mengikuti lomba di Malang dan Surabaya, kini rasa kopi yang nikmat dari tanah yang subur dan suhu yang sejuk itu mendapat pengakuan nasional bahkan diupayakan go internasional.
 
"Ada 1.654 hektare lahan Kopi Arabika Kerinci, ternyata memiliki rasa yang khas dan nikmat sehingga mampu meraih juara satu lomba kopi," kata Bupati.
 
Adi Rozal mengakui butuh perjuangan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis untuk Kopi Arabika Kerinci dengan melewati beberapa kriteria, diantaranya memilih biji kopi yang benar-benar masak tanpa tercampur dengan yang masih mentah sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dan nikmat. 

"Kita tinggalkan cara lama memilih biji kopi dengan mencampurkan mentah dan masak, itu akan mengurangi cita rasa, padahal kualitas kopi kita sudah sangat baik," uajrnya.
 
Adi Rozal menambahkan, dampak ekonomi tentu menjadi harapan Pemerintah Kabupaten Kerinci dengan semakin dikenalnya kopi berkualitas dengan cita rasa yang tinggi tersebut.

Imbal Dagang Sukhoi

Kopi Arabika Kerinci Provinsi Jambi menjadi salah satu komoditas dari Indonesia yang ikut serta dalam imbal dagang dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia.

Anggota Kelompok Tani Kopi Alam Arabika Kerinci, Suryono membenarkan pihaknya telah dihubungi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) yang menyatakan memilih kopi arabika Kerinci sebagai salah satu produk yang akan dijadikan imbal dagang ke Rusia.

Sehingga kata Suryono, petani kopi yang tergabung di dalam kelompok Kopi Alam Kerinci (KAK) meminta dukungan penuh dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat guna membantu proses administrasi yang dibutuhkan.

"Sangat butuh dukungan dari berbagai pihak, karena kita kan butuh berbagai surat izin dan rekomendasi melakukan ekspor kopi sebagai bagian dari imbal dagang dengan Rusia," katanya.

Imbal dagang ini menurut dia, merupakan dukungan terhadap kelompok tani kopi arabika Kerinci. Sehingga ia bersama 13 kelompok tani lainnya yang bernaung di bawah organisasi Kopi Alam Kerinci (KAK) semakin bersemangat mengembangkan perkebunan kopi yang organik.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia dan Rusia sepakat melakukan imbal beli pengadaan senilai 1,14 miliar dolar AS dengan barter berbagai komoditas dari Indonesia yang akan diekspor ke Rusia, dan Kopi Kerinci juga ikut andil dalam imbal dagang ini.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017