Jambi (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian akan terus mengoptimalkan SDM pertanian terutama petani milenial baik di desa maupun di kota untu menggenjot produksi dan produktivitas bahkan sampai ekspor.
Menteri juga menegaskan bahwa keyakinan pada para generasi milenial dibidang pertanian terus meningkat.
“Saya yakin mereka itu berkembang dan saya percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian, mereka mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik,” kata Mentan.
Potensi dan peluang besar inilah yang disambut oleh seorang pemuda asal Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang bernama Mulyadi.
Saat ini Mulyadi bersama anggota kelompok taninya mengelola kopi mulai dari penanaman, panen proses pembuatan jadi kopi bubuk kemasan hingga café warung kopi siap saji dengan merk Radjea Kopi. Bahkan produk kopinya akan diekspor ke Negara Singapura.
Rencana awal bulan depan Mulyadi akan ekspor perdana kopinya ke Singapura dengan volume 1,5 ton. Bersama sekitar 100 orang dalam kelompok tani itu, Mulyadi juga memasok kopi ke berbagai pasar bukan hanya provinsi Jambi tetapi juga di luar provinsi Jambi.
Selain itu banyak kalangan masyarakat yang datang ke tempatnya untuk belajar pertanian. Petani, akademisi, petugas pertanian dan masyarakat lainnya silih berganti datang untuk belajar dan transfer pengetahuan bagaimana cara mengolah kopi dan menjadi seorang barista. Terbukti dengan berbagai penghargaan yang diraih oleh Mulyadi dan kelompok taninya.
“Tahun 2019 kemarin kita mengikuti Jakarta Coffee Week di Pantai Indah Kapuk, dan honey coffee ini dapat juara 1 tingkat nasional. Buyer kan banyak dari luar, se Asia Tenggara. Sampel punya kita mereka beli dan ada kontak personnya juga di sampel dan merk kita. Sampelnya kemudian kita kirim lagi per proses untuk mereka lihat konsisten rasanya. kemudian mereka kasih skor. Pada akhirnya mereka tertarik dengan kopi kita dan akan kita ekspor perdana awal Juli esok sebanyak 1,5 ton,” jelas Mulyadi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.
“Mereka (petani milenial) diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha dibidang pertanian. Apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sector pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga ke hilir,” kata Dedi.
Seperti diketahui bersama, petani milenial merupakan salah satu program unggulan dari Menteri Pertanian, Syahril Yasin Limpo (SYL).
SYL kerap menyampaikan komitmennya untuk melahirkan 2,5 juta pengusaha milenial sektor pertanian dalam 5 tahun ke depan.
Supaya dapat merealisasikan hal tersebut Menteri Pertanian akan mendorong pemanfaatan teknologi sehingga menarik generasi milenial, selain itu juga memperbanyak pelatihan ekonomi pertanian menyasar generasi milenial. (WN/Bapeltan Jambi).
Petani Millenial Jambi siap ekspor1,5 ton kopi ke Singapura
Jumat, 19 Juni 2020 0:55 WIB