Jambi, Antarajambi.com - Ribuan warga yang datang dari sejumlah daerah  menceburkan diri ke laut Pantai Timur Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) Provinsi Jambi, Rabu,  untuk menjalankan prosesi ritual adat "mandi safar" yang menjadi tradisi di kabupaten itu.

Acara adat mandi safar itu dipusatkan di Pantai Babussalam di Desa Air Hitam Laut, Kabupaten Tanjungjabung Timur, yang merupakan pantai timur Sumatra di Jambi.

Ritual adat itu mampu menyedot antusias masyarakat dari berbagai kalangan untuk menceburkan di ke laut.

Bagi sejumlah warga setempat, mandi safar itu merupakan tradisi adat guna memohon doa kepada Yang Maha Kuasa agar terhindar dari bahaya, penyakit dan mensucikan diri dari dosa dengan menceburkan diri ke laut.

"Acara adat tersebut sudah menjadi tradisi kami, sehingga kami sekeluarga setiap tahun selalu datang ke pantai ini untuk mandi safar," kata masyarakat setempat, Aziz yang ditemui di lokasi.

Menurut dia, pada awalnya prosesi mandi safar itu dilakukan untuk menolak balak, dan saat ini mandi safar itu dianggap bukan lagi sebagai ritual agama, namun lebih menonjolkan pada acara adat sebagai upaya melestarikannya.

Sebelum prosesi inti acara adat, puluhan santri dari pondok pesantren dan masyarakat desa setempat secara bersama menggotong rakit yang di atasnya terdapat menara adat.

Pada masing-masing sisi menara adat itu juga terdapat telur masak yang telah dihias beraneka macam warna, kemudian telur tersebut dilemparkan kepada warga yang telah menunggu di bawah.

Pengunjung yang akan mengikuti ritual itu, sebelumnya dibagikan kain putih dan daun untuk mengikat kepala. Rangkaian prosesi acara adat itu juga diikuti oleh Wakil Gubernur Jambi Fachrori Utara dan bupati setempat Romy Harianto.

Sementara itu, Bupati Tanjungjabung Timur, Romy Harianto mengatakan, acara adat masyarakat bugis tersebut perlu dilestarikan karena bisa menjadi potensi dan nilai jual pariwisata di daerahnya.

Pihaknya mendorong ritual adat yang telah turun temurun diwajibkan nenek moyang masyarakat Desa Air Hitam Laut itu, ke depannya bisa menjadi agenda festival pariwisata nasional.

"Ke depan akan kita buat semakin meriah dan bisa menjual pariwisata, sehingga dampak perekonomian akan dirasakan sendiri oleh masyarakat setempat," kata Romy menambahkan.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017