Jambi, (ANTARA News)  - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas  Jambi memfasilitasi penelitian dan kajian untuk mendorong lahirnya produk dan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat, kata Kepala LPPM Unja Dr Ade Octavia di Jambi, Kamis.

"Sepanjang 2017, sedikitnya telah dijalin sebanyak 24 kerja sama dengan berbagai pihak serta pengembangan penelitian salah satunya untuk mendorong inovasi produk yang dibutuhkan di masyarakat," kata Ade Octavia.

Menurut dia, beberapa hasil penelitian Unja menghasilkan beberapa produk inovatif yang telah dipamerkan dan diuji secara akademis yang hasilnya mendapat pengakuan dan apresiasi.
 
LPPM Unja, kata dia terus melakukan upaya-upaya aktif untuk meningkatkan minat untuk melakukan penelitian, termasuk pengembangan produk inovatif dalam mendorong misi pengabdian kepada masyarakat.

"Selain dalam bentuk penelitian, kita juga dorong jiwa entrepreneurship atau jiwa wira usaha para mahasiswa. Salah satunya dengan mendorong inovasi produk, dan kita dorong bersama unit lainnya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Kepala LPPM Unja  itu menyebutkan kerja sama yang dijalin sepanjang 2017 antara lain dengan lembaga perguruan tinggi, kementerian, pemerintah daerah, lembaga negara serta dengan beberapa lembaga dan perguruan tinggi luar negeri.

 Beberapa kerja sama itu antara lain dengan kabupaten dan kota di Jambi, Kementerian Keuangan, BKKBN, Dewan Pers, Badan Restorasi Lahan Gabut dan lainnya. Sedangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan luar negeri antara lain penelitian kehutanan yang bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jerman.

"Kita akan tingkatkan lagi pada 2018. Penelitian yang dilakukan para peneliti Unja juga wajib untuk menjadi bahan yang dipublikasikan di jurnal nasional maupun jurnal internasional," katanya.

Terkait perubahan status Universitas Jambi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sejak 1 November 2017, kata Ade Octavia juga memberikan peluang peneliti Unja bisa meningkatkan kuantitas maupun kualitas penelitian. Dengan status baru itu, kata dia anggaran penelitian perguruan tinggi itu dipastikan meningkat.

"Dengan status baru sebagai BLU, maka anggaran penelitian dipastikan meningkat dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unja. Bila saat ini anggaran penelitian sekitar 10 persen PNBP Unja, maka tahun depan bisa 15 persen PNBP. Yang jelas penelitian dan pengabdian masyarakat mendapat dukungan penuh dari pimpinan," katanya. 

Sementara itu Rektor Unja Prof H Johni Najwan beberapa waktu lalu menegaskan komitmen perguruan tinggi itu untuk mendorong dan mendukung para peneliti Unja. Salah satunya mendorong publikasi hasil penelitian di jurnal nasional maupun jurnal internasional.

"Dengan status BLU jelas berdampak untuk anggaran penelitian, yang tentunya bisa meningkat. Kami sangat mendukung keaktifan dosen pengajar untuk melakukan penelitian yang hasilnya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan tentunya masuk kualifikasi jurnal nasional terindeks dan jurnal internasional," kata Rektor Unja.

Hal itu, kata dia tidak lepas dari spirit Tahun Prestasi, Kompetisi dan Promisi yang dicanangkan pada 2017, dan pada 2018 dilengkapi dengan tahun Kebersamaan yakni sukses yang diraih itu untuk kemajuan bersama Unja.
     

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017