Muarojambi, Antaranews Jambi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi mengembangkan model program siaga bencana banjir berdasarkan kearifan lokal masyarakat setempat guna menanggulangi kejadian itu di sejumlah daerah rawan.

Institusi  yang bertugas menangani bencana alam di kabupaten itu menggelar pelatihan model program siaga bencana berbasis kearifan lokal , salah satunya di gelar di Desa Muara Pijoan Kabupaten Muarojambi.

"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta memiliki kesiagaan penanganan bencana alam banjir, dengan berbasis kearifan lokal di daerah masing-masing. Materi diberikan  secara teori maupun langsung praktek supaya dipahami, "kata Wakil Bupati Muarojambi Bambang Bayu Suseno di Sengeti, Selasa..

Pada kesempatan itu Bambang menyatakan pada tahun  2017 beberapa desa yang berada di bantaran  aliran Sungai Batanghari terkena banjir. Akibatnya kebun dan tanaman padi rusak serta  fasilitas umum, bahkan rumah banyak yang terendam banjir.

Disampaikan Wabup yang akrab disapa BBS itu ,  pada tahun 2017 di Kabupaten Muaro Jambi terdapat 6.126 rumah warga yang terendam banjir, pasilitas Kesehatan 19 buah, pasilitas Pendidikan 46 buah, pasilitas Peribadatan 18 buah, sawah gagal panen 1.126 hektare, Jembatan yang rusak 9 buah, serta kebun tanaman sayur mayur seluas 232 hektare.

Kegiatan tersebut dipandu oleh Kepala BPBD Muarojambi M Zakir yang selama ini mengawangi BPBD Muarojambi baik dalam penanggulangan bencana alam akibat musim hujan, maupun bencana alam pada musim kemarau seperti kekeringan dan kebakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap.

Kabupaten Muarojambi sebagai daerah yang daerahnya berada di aliran Sungai Batanghari kerap menjadi langganan banjir.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018