Jambi (Antaranews Jambi)- Seribuan warga Kota Jambi, Rabu malam memadati kawasan Jembatan Pedestrian Gentala guna melihat fenomena alam "super blue blood moon" karena di kawasan itu cuaca cukup cerah sehingga menjadi spot yang tepat untuk menyaksikan fenomena langka itu.
Jembatan pejalan kaki berbentuk huruf "S" yang menghubungkan Kota Jambi dengan Seberang Kota Jambi itu, menjadi ikon wisata Jambi dan menjadi daya tarik sendiri sebagai lokasi menyaksikan fenoma langka yang terjadi 150 tahun sekali.
Warga yang menyaksikan fenomena di kawasan itu pun tampak beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka pun tak luput mengabadikan momen tersebut dengan kamera telepon genggam.
"Lokasinya bagus menjadi tempat foto-foto, ditambah malam ini ada fenomena supermoon," kata Nugroho salah satu warga Jambi yang menyaksikan di atas Jembatan Pedestrian.
Di jembatan itu, warga tampak berlalu lalang sambil menyaksikan supermoon dan melihat lalu lalang perahu mesin (ketek) di bawah jembatan yang menyebrang di sungai terpanjang di Sumatera itu.
Hingga pukul 21.00 WIB, warga pun masih bertahan menyaksikan fenomena alam langka meskipun bulan sudah mulai gelap yang menandakan gerhana bulan akan berakhir.
Sementara itu, di kantor operasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Sultan Thaha Jambi juga mengadakan nonton bareng dan diskusi tentang gerhana bulan.
Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa tersebut hanya terjadi 150 tahun sekali di lokasi yang sama.
Supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya.
Sedangkan istilah bulan biru (blue moon) itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang sama, yaitu pada Januari. Gerhana ini terjadi pada awal dan akhir Januari.
Selain itu blood moon adalah penampakan bulan yang cenderung berwarna merah dan warna merah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Jembatan pejalan kaki berbentuk huruf "S" yang menghubungkan Kota Jambi dengan Seberang Kota Jambi itu, menjadi ikon wisata Jambi dan menjadi daya tarik sendiri sebagai lokasi menyaksikan fenoma langka yang terjadi 150 tahun sekali.
Warga yang menyaksikan fenomena di kawasan itu pun tampak beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka pun tak luput mengabadikan momen tersebut dengan kamera telepon genggam.
"Lokasinya bagus menjadi tempat foto-foto, ditambah malam ini ada fenomena supermoon," kata Nugroho salah satu warga Jambi yang menyaksikan di atas Jembatan Pedestrian.
Di jembatan itu, warga tampak berlalu lalang sambil menyaksikan supermoon dan melihat lalu lalang perahu mesin (ketek) di bawah jembatan yang menyebrang di sungai terpanjang di Sumatera itu.
Hingga pukul 21.00 WIB, warga pun masih bertahan menyaksikan fenomena alam langka meskipun bulan sudah mulai gelap yang menandakan gerhana bulan akan berakhir.
Sementara itu, di kantor operasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Sultan Thaha Jambi juga mengadakan nonton bareng dan diskusi tentang gerhana bulan.
Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa tersebut hanya terjadi 150 tahun sekali di lokasi yang sama.
Supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya.
Sedangkan istilah bulan biru (blue moon) itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang sama, yaitu pada Januari. Gerhana ini terjadi pada awal dan akhir Januari.
Selain itu blood moon adalah penampakan bulan yang cenderung berwarna merah dan warna merah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018