Chicago (Antaranews Jambi) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengalami kerugian untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS terus menguat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 5,50 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.312,30 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,10 persen menjadi 90,22 pada pukul 16.27 GMT.

Dow Jones Industrial Average melanjutkan tren positif pada Jumat (16/3), naik 134,39 poin atau 0,54 persen menjadi 25.008,05 pada  pukul 16.38 GMT.

Baik dolar AS maupun ekuitas, biasanya bergerak berlawanan arah dengan emas. Jika dolar dan saham menguat, emas berjangka akan turun karena logam mulia yang dihargakan dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang relatif lemah dan dana-dana akan beralih ke pasar saham.

Pada Selasa depan (20/3), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS akan memulai pertemuan dua hari yang dijadwalkan mengenai suku bunga.

Para pengamat pasar telah memperkirakan bahwa The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga pertama di tahun 2018. Ekspektasi semacam itu telah menekan harga emas.

Ketua Fed baru Jerome Powell telah meyakinkan para investor bahwa dia akan menaikkan suku bunga secara bertahap, mengikuti pendekatan yang sama dengan pendahulunya Janet Yellen.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 15 sen atau 0,91 persen, menjadi menetap di 16,252 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 6,70 dolar AS atau 0,70 persen, menjadi ditutup di 950,20 dolar AS per ounce.***

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018