New York (Antaranews Jambi) - Harga minyak AS naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah laporan bulanan terbaru OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) menunjukkan permintaan yang lebih tinggi tahun ini.

Dalam laporan bulanan pada Kamis (12/4), OPEC menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini sebesar 30.000 barel per hari (bph) menjadi 1,63 juta barel per hari.

Selain itu, OPEC mengatakan produksi kolektifnya turun 201.000 barel per hari menjadi 31,96 juta barel per hari pada Maret dibandingkan dengan Februari, didorong oleh penurunan produksi di negara-negara seperti Venezuela, Arab Saudi dan Libya.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan pada Kamis (12/4) bahwa kelebihan pasokan minyak global telah secara efektif menyusut sembilan per sepuluh sejak awal 2017, menurut Reuters.

Pada sesi sebelumnya, pada Rabu (11/4) harga minyak AS dan Brent  mencapai level tertinggi "intraday" sejak akhir 2014 di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 0,25 dolar AS, menjadi menetap di 67,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, kehilangan 0,04 dolar AS menjadi ditutup pada 72,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.***

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018