Jambi (Antaranews Jambi) - Pada era milenal saat ini, keseteraan gender sepertinya bukan lagi jadi masalah. Terbukti, banyaknya perempuan yang terlibat dalam berbagai pekerjaan maupun profesi.

Kini, dalam segala bidang, perempuan sejajar dengan kaum pria. Hal ini tidak lepas dari perjuangan Raden Adjeng Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia. Tidak pelak lagi, bangsa ini setiap 21 April memperingatan Hari Kartini atau hari bangkitnya perempuan di Tanah Air.

Kala itu, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa sehingga timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi. Kartini melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Perhatian perempuan kelahiran Jepara, Jawa Tengah, itu tidak semata-mata soal memperjuangkan emansipasi wanita, tetapi juga masalah sosial umum.

Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas tetapi tidak melupakan kodrat sebagai wanita. Sosok perempuan berkewajiban membimbing anak serta mengurus suami.

Peran perempuan adalah untuk membentengi keluarga dari pengaruh-pengaruh negatif. Hal itu, menurut Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi Rahima Fachrori Umar, penting dilakukan karena anak adalah penerus bangsa.

"Ini penting, artinya peran Kartini harus dimulai dari unit terkecil, keluarga. Setelah itu baru melangkah ke luar," kata istri Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jambi itu, Sabtu (21-4-2018).

Membentengi anak dan keluarga dari pengaruh negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas, dan pornografi tidak bisa maksimal oleh berbagai pihak, jika tidak dimulai dari keluarga, terutama dari orang tua, khususnya ibu.

Politikus Partai Demokrat itu berharap agar perempuan-perempuan di Jambi terus meningkatkan kualitas diri dan daya saing, baik yang bersifat pendidikan maupun keterampilan lainnya.

Kendati perempuan menempati jabatan yang tinggi atau menggeluti bisnis serta sesibuk apa pun atau mengikuti zaman kekinian, harus tetap pada kodratnya atau tetap fokus memperhatikan keluarga dan mendidik anak.

Rahima, anggota DPRD Provinsi Jambi, juga menaruh harapan besar kepada kaum perempuan Provinsi Jambi untuk mendidik anak dan mengurus keluarga sebaik mungkin. Kualitas keluarga yang baik akan berpengaruh terhadap kemajuan Provinsi Jambi ke depannya.

"Kita berharap agar perempuan Jambi lebih maju dan bisa lebih baik. Kita harus bentengi rumah tangga untuk menjaga anak-anak kita, baru bisa menjaga masyarakat Jambi," katanya lagi.

Meningkatkan SDM

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Yuninta Syahirsah mengatakan bahwa pihaknya terus menggalakkan program peningkatan perekonomian keluarga. Dalam hal ini, perempuan sebagai motor penggeraknya.

"Caranya meningkatkan kapasitas sumber daya kaum perempuan melalui sosialisasi dan bimbingan tekhnis yang bekerja sama dengan instansi terkait," kata Yuninta Syahirsah di Muarabulian, Sabtu (21-4-2018).

Istri Bupati Batanghari itu mengatakan bahwa pada era milenial atau zaman kekinian (now) ini, peran kaum perempuan sangat dibutuhkan di tengah-tengah keluarga. Selain dituntut menambah penghasilan keluarga, kaum perempuan dapat berpartisipasi dalam pembangunan daerah dengan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang wanita.

Peningkatan sumber daya kaum perempuan yang dilakukan TP PKK Kabupaten Batanghari, di antaranya melakukan sosialisasi terkait dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menjadi kebun keluarga. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi dan simulasi di tingkat kecamatan dan desa tentang berkehidupan berkeluarga yang baik.

Semua program TP PKK tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah. Hal itu karena program TP PKK sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah itu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program PKK tersebut dikawal oleh kader-kader terbaik. Selain dilakukan sosialisasi dan simulasi, kader-kader PKK juga melakukan pendampingan dan pembinaan sehingga program tersebut dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang, kata Yuninta yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batanghari.

Menanggapi peringatan Hari Kartini, Yuninta mengatakan bahwa momentum peringatan Hari Kartini merupakan suatu kebangkitan bagi kaum perempuan, khususnya di kabupaten itu, untuk menampilkan kemampuan dan jati dirinya.

Pada tahun ini merupakan tahun politik sehingga kaum perempuan didorong untuk ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut sebagai aktualisasi dari kesetaraan gender.

Menurut Yuninta, pada zaman sekarang ini, perempuan harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Namun, jangan sampai melupakan kodrat dan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya serta anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Tidak ada lagi perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Artinya, perempuan mempunyai hak untuk menjalankan fungsinya, baik di ranah domestik maupun publik, seperti menjadi pejabat dan politikus.

Namun, di sisi lain kaum wanita tetap harus menjalankan tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Secara fungsi sosial, kaum wanita dituntut dapat meningkatkan kualitas hidup.

Di mata Yuninta, sosok Ibu Kartini merupakan barometer kaum wanita di Indonesia. Ibu Kartini telah menjalani pasang surut kehidupan yang menjadikan perempuan sejajar dengan kaum pria.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018