Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perayaan Idul Fitri 1444 H yang akan dirayakan bersamaan dengan Hari Kartini, adalah hadiah untuk perempuan Indonesia.
Yaqut juga mengatakan, Kartini adalah sosok yang sangat menginspirasi bagi seluruh perempuan, utamanya dalam memperjuangkan kesetaraan dengan peran laki-laki.
Menag berharap, dengan semangat Idul Fitri, perempuan-perempuan Indonesia bisa semakin berdaya dan merdeka, sebagaimana pesan Idul Fitri sendiri yang artinya memerdekakan diri.
"Ada alasan mengapa Indonesia disebut sebagai Ibu Pertiwi, yakni karena peran seorang ibu juga kaum perempuan sangat menentukan kemajuan negeri ini," kata Yaqut.
Terkait dengan perbedaan waktu perayaan Idul Fitri 1444 H, Yaqut menanggapi bahwa berbeda itu adalah hal yang biasa.
"Indonesia berdiri juga karena berbeda, bukan karena sama, yang terpenting adalah bagaimana kita merayakan Lebaran yg berbeda itu untuk saling menghormati, jangan buat ikhtilaf (perbedaan) ini menjadi iftiraq (perpecahan)," kata Yaqut.
Dia juga menekankan bahwa masyarakat harus menyikapi perbedaan ini dengan bijaksana, dan memahami bahwa itu adalah hal yang lumrah.
"Malah kita harus bersyukur karena lebarannya berkali-kali," kata Yaqut sambil terkekeh.
Pada momen ini Yaqut selaku Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor juga meresmikan pos mudik Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang diikuti dengan santunan anak yatim.
Adapun santunan diberikan kepada 100 anak yatim, yang merupakan anak-anak dari anggota Banser. Selain memberikan santunan, GP Ansor juga memberikan sembako dan kurma kepada anak-anak yatim agar mereka bisa turut merayakan momen Idul Fitri dengan gembira.