Jambi, Antaranews Jambi - Pasangan Supari (47) dan Kusminingsih (44) tak asing lagi bagi masyarakat di Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat karena keduanya terlibat dalam kelompok tani Mekar Jaya yang menjadi salah satu unggulan di daerah itu.

Supari menjadi ketua kelompok tani itu yang mengembangkan kompos, sedangkan istrinya mengembangkan minuman jahe merah cair siap minum yang sama-sama dikembangkan di daerah itu dengan berbasis kearifan lokal.

Bahkan keduanya tak keberatan disebut "Raja dan Ratu Kompos" karena aktifitasnya itu. Dengan gayanya yang khas, Supari begitu supel dan memiliki visi dalam memasarkan unggulan daerahnya.

"Kami sadar bahwa produk kami harus dikenal oleh masyarakat, oleh karena itu saya berusaha untuk bisa menyampaikan pesan potensi kami melalui media massa maupun internet," kata Supari yang saat itu tampil dengan batik warna merah dengan ikat kepala lacak khas Jambi itu.

Kelompok tani yang mengelola kompos beromset miliaran itu, telah menjadi magnet berbagai institusi dan perusahaan untuk mengembangkan potensi lokal di kebun sawit itu. Bahkan menjadi bagian dari pengembangan program Desa Mandiri Peduli Api (DMPA) di sana yang dimotori PPT APP Sinar Mas Forestry melalui PT Wirakarya Sakti.

"Semua potensi dikembangkan secara terintegrasi dan saling mendukung. Seperti kompos ini berbahan baku kotoran sapi, kambing dan pelepah daun sawit," katanya.

Hasilnya, hamparan kompos itu dimanfaatkan untuk pemupukan sawit dan juga dijual untuk pupuk dan media tanam.

Kawasan produksi kompos itu berada  di kebun sawit plasma di Purwodadi, kawasan transmigrasi. Konsep pengembangan kompos terintegrasi tersebut merupakan salah satu role model untuk pemenuhan kebutuhan pupuk organik sekaligus pemberdayaan ekonomi khususnya menjadi mata pencaharian saat dilakukan replanting atau penanaman ulang kelapa sawit yang mana selama empat tahun belum bisa panen.


 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018