Jambi (Antaranews Jambi) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi mengimbau masyarakat di daerah itu untuk tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan menyusul adanya aksi teror di Surabaya, Jawa Timur.

"Masyarakat harus tetap menjaga kondisi di sekitar tempat tinggalnya dengan terus bersinergi dengan pemerintah dan kekuatan sosial lainnya untuk tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan berkehidupan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI tercinta," kata Ketua Umum MUI Provinsi Jambi, Prof Hadri Hasan di Jambi, Senin.

Dirinya mengungkapkan keprihatinan dan kekecewaan yang mendalam atas peristiwa tersebut yang mengakibatkan banyaknya korban.

MUI provinsi dan kabupaten/kota di Jambi katanya merasa kecewa dan mengutuk serta mengecam keras tindakan teror dalam bentuk apapun dengan latar belakang dan motif serta kepentingan apapun, karena sangat mengganggu kerukunan antara umat beragama dan mengganggu stabilitas negara.

"Tindakan teror di Surabaya itu telah membunuh nilai kemanusiaan dan bertentangan dengan ajaran agama manapun," tegasnya.

Prof Hadri Hasan juga menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang dialami.

Tapi menurutnya musibah tersebut bukan hanya duka bagi keluarga dekat korban, namun merupakan duka bangsa dan duka dunia secara kemanusiaan.

"Semoga kita semua diberi kekuatan ketabahan dan kesabaran secara dewasa terhadap ujian Tuhan yang sedang dihadapi," ujarnya.

Dirinya juga minta aparat keamanan dan pihak yang berwenang untuk segera mungkin mengusut tuntas dalang pelaku pengeboman beserta sampai ke akar-akarnya.

Selain itu, dirinya juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan berbagai bentuk provokasi.

Dirinya berharap agar seluruh anak bangsa mencegah terjadinya berbagai aksi anarkis dan teror yang akhir-akhir ini kerap dialami bangsa Indonesia.

"Semoga Indonesia tetap aman, damai, tentram dan bebas dari paham-paham atau ideologi yang bertentangan dengan falsafah pancasila dan semangat Undang-Undang Dasar 1945," katanya menambahkan.

Seperti diketahui, teror bom di Surabaya terjadi di tiga gereja yakni Gereja Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Kepolisian Jawa Timur telah mengumumkan data sementara korban meninggal sebanyak 14 orang dan 42 orang korban luka yang kini masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Surabaya.

Kemudian pada Minggu malam terjadi ledakan di rumah susun Sidoarjo, Kepolisian merilis data sementara korban meninggal sebanyak tiga orang.

Terakhir ledakan bom terjadi di gerbang Polrestabes Surabaya, Senin pukul 08.50 WIB dan kepolisian merilis korban meninggal sebanyak empat orang dan kesemuanya adalah pelaku teror.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018