Jambi (Antaranews Jambi) - Sebuah SPBU di jalan lintas Sarolangun-Tembesi Desa Gurun Mudo Kecamatan Mandiangin yang berbatasan dengan Desa Semaran Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi dikeluhkan pengendara yang hendak mengisi bahan bakar karena kerap terjadi antrean kendaraan yang disinyalir melakukan antre berulang untuk mengisi BBM.

Pantauan di lokasi, Rabu (30/5) terjadi antrean oleh kendaraan mobil pribadi berbagai jenis dengan melakukan pengangkutan berulang-ulang di SPBU tersebut.

Kejadian ini sering menjadi keluhan oleh para sopir angkutan batu-bara, travel dan angkutan ekspedisi lainnya. Karena mereka sering tidak dapat bagian ketika akan melakukan pengisian BBM.

"Kami seringkali tidak dapat ngisi BBM di SPBU ini, kadang pukul 09.00 WIB  pagi sudah habis. Kami juga sering melihat antrian panjang bila melintas, bahkan kadang ada mobil yang berulang-ulang antre," kata seorang sopir bernama Andri ketika ditemui di lokasi tersebut.

Ia mengatakan bahwa kejadian ini sudah berlangsung lama, setiap mau melakukan pengisian pasti akan ada antrian panjang diduga akibat adanya kendaraan yang melakukan penimbunan.

"Pokoknya ada terus antrian, kami juga heran. Kenapa ditempat lain kami tidak begitu sering antre seperti ini," kata Andri.

Sementara itu, terkait kondisi ini pihak SPBU bensin ketika dikonfirmasi mengatakan aktifitas kendaraan antre berulang tersebut memang ada. Hal itu banyak dilakukan oleh warga sekitar.

"Pembelian BBM berulang dengan kendaraan itu memang ada, tapi tidak ada yang memodifikasi tankinya, itu rata-rata masyarakat sekitar," kata manager SPBU Desa Gurun Mudo Kecamatan Mandiangin  Boy ditemui di Sarolangun, Rabu.

Ia mengatakan bahwa terkait hal itu, pihaknya sudah kewalahan untuk melakukan penolakan terhadap perilaku tersebut sehingga tetap berlangsung.

"Mau diapakan lagi, saya gak mau terus ditempeleng  oleh oknum masyarakat sekitar, kalau melarang. Mereka bilang itu bagian dari mata pencahariannya," katanya.

Bahkan katanya, untuk menghindari perilaku penimbunan itu, pihaknya pernah menghentikan pasokan minyak, untuk masuk ke SPBU. Tapi diprotes oleh masyarakatnya karena dianggap mematikan seseran mata pencaharian mereka.

"Saya mau saja bila hal itu dihentikan, silahkan. Tapi kalau saya sendiri saya tidak sanggup lagi," katanya menambahkan.***

Pewarta: Warsun Arbain

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018