Jambi, Antaranews Jambi - Pagar pembatas Tugu Juang di Kota Jambi berubah fungsi menjadi tempat "jemuran" karpet lantai yang dijajakan penjual di tempat itu.
"Ya sudah lama jadi jemuran karpet seperti itu, sayang terkesan ada pembiaran. Seharusnya pagar itu tidak berubah jadi tempat jualan seperti itu," kata Hardiman, salah seorang pengguna jalan yang ditemui tengah berdiri di seberang Tugu Juang Kota Jambi, Rabu.
Menurut dia, bila penjualan tidak seektrem yang mereka lakukan, yakni membentangkan karpet-karpet menempel di pagar sepanjang 30 meter, tidak masalah. Namun yang mereka lakukan menurut dia sudah keterlaluan dan merusak estetika kawasan Tugu Juang.
Selain penjualan karpet, bagian trotoar jalan di samping Tugu Juang itu juga dipenuhi oleh meja-meja kayu yang dijajakan di pinggir jalan. Praktis para pejalan kaki harus menapak di aspal karena seluruh badan trotoar habis dipakai berjualan meja-meja.
Kawasan itu menjadi salah satu titik pelaku usaha melakukan jualan seperti kartu seluler dan lainnya. Namun untuk penjualan karpet dengan menggunakan pagar besi pembatas itu menurut sejumlah warga kurang pada tempatnya.
"Jangan seperti itu juga kali memanfaatkan lahan yang ada, harus diperhitungkan juga tempat dan estetika kawasan itu. Masa Tugu Juang seperti itu," kata warga lainnya.
Mereka hanya bisa mengurut dada dengan kondisi seperti itu, dan berharap ada penertiban dari aparat terkait untuk mempertahankan estetika dan martabat Tugu Juang.
"Seharusnya kawasan itu dijaga agar marwah Tugu Juang itu tetap terjaga," kata pria yang juga seorang pendidik itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Ya sudah lama jadi jemuran karpet seperti itu, sayang terkesan ada pembiaran. Seharusnya pagar itu tidak berubah jadi tempat jualan seperti itu," kata Hardiman, salah seorang pengguna jalan yang ditemui tengah berdiri di seberang Tugu Juang Kota Jambi, Rabu.
Menurut dia, bila penjualan tidak seektrem yang mereka lakukan, yakni membentangkan karpet-karpet menempel di pagar sepanjang 30 meter, tidak masalah. Namun yang mereka lakukan menurut dia sudah keterlaluan dan merusak estetika kawasan Tugu Juang.
Selain penjualan karpet, bagian trotoar jalan di samping Tugu Juang itu juga dipenuhi oleh meja-meja kayu yang dijajakan di pinggir jalan. Praktis para pejalan kaki harus menapak di aspal karena seluruh badan trotoar habis dipakai berjualan meja-meja.
Kawasan itu menjadi salah satu titik pelaku usaha melakukan jualan seperti kartu seluler dan lainnya. Namun untuk penjualan karpet dengan menggunakan pagar besi pembatas itu menurut sejumlah warga kurang pada tempatnya.
"Jangan seperti itu juga kali memanfaatkan lahan yang ada, harus diperhitungkan juga tempat dan estetika kawasan itu. Masa Tugu Juang seperti itu," kata warga lainnya.
Mereka hanya bisa mengurut dada dengan kondisi seperti itu, dan berharap ada penertiban dari aparat terkait untuk mempertahankan estetika dan martabat Tugu Juang.
"Seharusnya kawasan itu dijaga agar marwah Tugu Juang itu tetap terjaga," kata pria yang juga seorang pendidik itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018