Janbi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi merespon aksi geng motor yang belakangan ini makin marak dengan menyiapkan dan mengambil langkah kolaboratif dan edukatif.
Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengumpulkan jajarannya serta sejumlah pihak terkait dalam rapat koordinasi lintas sektor pencegahan terjadinya aksi kekerasan geng motor di Kota Jambi.
Berdasarkan data kasus geng motor di Kota Jambi 2024 ini kembali terjadi setelah sebelumnya 2022 lalu hal serupa pernah terjadi. Tercatat ada 137 orang berusia di bawah umur pada 2022.
Sementara selama 2024 ini, meski angkanya hanya 34 kasus yang melibatkan anak usia sekolah, Pemkot Jambi mengambil langkah cepat agar tidak menjadi keresahan di masyarakat.
Pemkot Jambi bersama Forkopimda serta stakeholder terkait telah menyiapkan langkah-langkah mulai jangka pendek, menengah dan panjang menangani persoalan tersebut.
"Pemerintah Kota Jambi bersama Forkopimda terus berupaya serius untuk menangani persoalan geng motor yang belakangan ini meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, peran ditingkat RT pun sangat diperlukan dalam memantau atau memonitor di setiap wilayah," kata Sri.
Dia mengungkapkan bahwa persoalan geng motor menjadi perhatian utama pemerintah, terutama setelah terjadinya beberapa insiden dan laporan yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kita harus serius dalam menyikapi persoalan geng motor ini. Semua pihak harus berperan aktif agar keamanan dan ketertiban di Kota Jambi dapat terjaga,” katanya.
Beberapa strategi yang akan dilakukan, kata Sri, adalah dengan pendekatan preventif dan edukatif, diantaranya penguatan pendidikan moral, Dirinya menjelaskan, nantinya para anak-anak yang terlibat dalam kasus geng motor direncanakan untuk diberikan edukasi dengan pendekatan khusus.
Rencana awalnya hal itu akan dilaksanakan di Sekolah Polisi Negara (SPN), seperti apa yang telah sukses dilakukan pada tahun 2022 lalu. Namun, rencana tersebut belum terealisasi sepenuhnya karena para siswa sedang menjalani ujian, dan SPN juga tengah digunakan untuk kegiatan Polresta. Opsi selanjutnya, akan dilakukan di Kodim, tinggal menunggu assessment terlebih dahulu.
Dia menegaskan sanksi yang diterapkan nantinya akan bersifat edukatif, bertujuan untuk mendidik dan membina mereka agar kembali ke jalan yang benar.
Sebagai langkah antisipasi, Sri juga mendorong agar ditingkat Kecamatan dan Kelurahan hingga RT lebih aktif untuk melakukan monitoring, karena merupakan perwakilan Pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat.
Pihaknya juga imbau setiap RT untuk mengaktifkan kembali siskamling agar bisa memonitor anak-anak dibawah umur tidak keluyuran di waktu malam.
Dandim 0415/Jambi Kolonel Inf Yoga Cahya Prasetya mengatakan dalam mendorong peran masyarakat dimulai dari tingkat RT dengan mengaktifkan Pos Kamling secara rutin untuk langkah antisipatif.
"Jika diperlukan kami juga siap dengan menurunkan personil Babinsa di wilayah untuk diperbantukan, untuk mencari apa pemicu terjadinya kasus geng motor di kota Jambi," kata Kolonel Inf Yoga Cahya Prasetya.
Wakapolresta Jambi AKBP Nurhadiansyah mendorong agar sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada para anak-anak, namun juga kepada para orang tua, selaku orang terdekat.