Jambi (Antaranews Jambi) - Olahraga tradisional "Obah Owah" asal Provinsi Yogyakarta meraih nilai tertinggi pada Festival Olahraga Tradisional ke-XI tingkat Nasional tahun 2018 yang digelar di Provinsi Jambi, Sabtu-Minggu.

Saat penutupan festival tersebut, Minggu, Ketua Tim Juri Kementerian Pemuda dan Olahraga, Herman membacakan 10 besar permainan/olahraga tradisional dari 18 provinsi di Indonesia termasuk dua kabupaten di Jambi yang mendapat nilai tinggi dari para juri.
     
"Yogyakarta terbaik pertama kemudian disusul olahraga tradisional dari Provinsi Gorontalo, Bengkulu, Lampung, Batanghari Jambi, Bangka Belitung, Papua, Riau, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta," kata Herman.
     
Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional XI Tahun 2018 yang dipusatkan di lapangan gubernur Jambi itu ditutup oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jambi, Agus Sunaryo dan dihadiri Asisten Deputi Pembudayaan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Bayu Hardian.
     
Penekanan iven Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional itu bukan pada perlombaaan, tetapi pada sajian olahraga dan permainan tradisional yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Indonesia. 
     
Dimana selanjutnya olahraga dan permainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia yang disajikan itu kemudian didaftarkan dan diseleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
     
Dalam penutupan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga juga memperkenalkan Senam Siginjai dan Senam Jago Negeri kepada seluruh peserta festival.
     
Makna Senam Siginjai adalah bahwa Provinsi Jambi memiliki banyak potensi, baik dalam sumber daya alam mapun budaya, dan masyarakatnya hidup berdampingan dengan baik. Sedangkan senam Jago Negeri mengandung makna sangat pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menjaga negeri.
     
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jambi, Agus Sunaryo mengapresiasi kehadiran seluruh peserta (18 provinsi) dalam Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional yang diselenggarakan di Jambi.
     
Agus berharap agar olahraga tradisional bisa dilestarikan, dan agar kekurangan penyelenggaraan festival justru dijadikan perbaikan penyelenggaraan di daerah berikutnya.
     
Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, M.Dianto dalam pembukaan festival pada, Sabtu (7/7) malam menyatakan Pemerintah Provinsi Jambi mendukung upaya pelestarian olahraga dan permainan tradisional, dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk pengembangan kepemudaan.
     
Olahraga/permainan tradisional yang ditampilkan oleh masing-masing daerah dalam festival tersebut yakni SI dari DKI Jakarta, Suruk-Surukan dari Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dan Bagadeng Basamo dari Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
     
Kemudian Cado dari Papua, Mo Dandta dari Gorontalo, Baridak Barudak Rangkas Bitung dari Banten, Kedemplung dari Jawa Barat, Siluncuar Palopa Enau dari Riau, Eket Daet dari Bengkulu dan Balugu Babintih dari Kalimantan Tengah.
     
Selanjutnya Kacapak Kacabau dari Kalimantan Selatan, Maen Sabut Kelapa Karon Sahang dari Bangka Belitung, Kuntau dari Kalimantan Timur, Sinnal Garamural dari Nusa Tenggara Timur, Siap-Siapan dari Bali, Saruang Karambia dari Sumatera Barat, Pasodo Tompong-Tompong dari Sumawesi Selatan, Gekhubak Takkung dari Lampung, Anturaung dari Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dan Obah Owah dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018