Jambi, Antaranews Jambi- Menteri Pariwisata Arif Yahya memberikan anugerah Wonderful Indonesia Tourism Award' 2018 kepada Wali Kota Jambi H Syarif Fasha. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan karena Fasha dinilai memiliki kreasi, inovasi, performansi dan komitmen yang kuat dalam membangun kepariwisataan di Kota Jambi.

Prosesi Awarding yang berlangsung meriah Jumat malam (20/7), di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Republik Indonesia itu turut dihadiri Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Reydonnyzar Moenek, pejabat eselon 1 Kemenpar, pelaku pariwisata serta sejumlah kepala daerah penerima penghargaan. Tampak pula turut hadir sebagai penerima penghargaan pada acara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penilaian penghargaan ditujukan dengan memperhatikan komitmen, inovasi dan performansi daerah dalam membangun kepariwisataan. Terdapat 4 indikator yang mempengaruhi penilaian penghargaan tersebut, yang meliputi Kinerja Usaha Pariwisata, Indeks Pariwisata Indonesia (Kompas), Indonesia's Attractiveness Award (Tempo), serta Penghargaan Nasional dan internasional lainnya.

Menpar Arief, menegaskan, penghargaan tersebut juga memiliki unsur 3C, yakni calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri) dan credibility (kredibilitas).

"Yang lebih penting dari 3A adalah CEO commitment atau komitmen kepala daerah. Karena kalau CEO-nya tidak komitmen hal itu tidak akan tercapai," tegas Arief.

Secara khusus Menteri Arief, juga mengapresisi pertumbuhan Kota Jambi yang maju pesat. Ia juga menyampaikan kiat-kiat sebuah kota dalam membangun sektor pariwisata dengan kondisi yang terbatas. Arief menekankan agar Kota Jambi banyak menggelar event-event pariwisata yang menarik, rutin dan berkelanjutan serta terbuka dan mudah aksesnya.

"Point saya untuk Kota Jambi, pilih lah atraksi paling menarik, meskipun tidak berada di kota administratif kita, ambil contoh seperti Bandung atraksi di Lembang, boleh di ambil. Mohon di analogikan juga tidak harus di kota itu, toh pastinya orang akan datang ke Kota Bandung begitu pula Kota Jambi, jadi kita bisa membangun tanpa ada batas-batas administrasi. Karna kalau kota saya selalu sadar bahwa kota itu wilayahnya relatif kecil, jadi susah membuat destinasi wisata. Jadi menurut saya buat saja atraksi-atraksi yg bersifat rutin baik berbasis alam maupun budaya," terang Arief.

Arief juga menjelaskan, secara stastik sudah dibuktikan daerah-daerah yang lebih banyak menggelar event pendapatan per kapitanya lebih tinggi, namun Ia mengigatkan agar event-event tersebut juga digelar secara berkelanjutan dengan tidak lupa menyiapkan dan membuka akses publik terhadap event tersebut.

Menteri Arief juga mengapresiasi upaya Wali Kota Jambi merevitalisasi kawasan Danau Sipin menjadi objek wisata unggulan di Kota Jambi.

"Ada contoh menarik membangun danau ditengah kota, yaitu West Lake di kota Hangzhou gabungan antara kultur dan teknologi, dan itu bisa dilihat, begitulah seharusnya orang mengelola danau, alamnya bagus dan di atas itu ada penampilan budaya serta teknologi yg memukau. Yang terdekat kita bisa lihat di Purwakarta, itu juga pengelolaannya bagus. Kalau pemda tidak ada dananya bisa bekerja sama dengan swasta," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, usai penerimaan penghargaan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang lebih memprioritaskan penilaiannya dari sisi komitmen, inovasi dan performansi kepala daerah dalam membangun kepariwisataan daerah.

Fasha juga mengapresiasi jajaran Pemkot Jambi khususnya Dinas Pariwisata yang telah berupaya membuat kegiatan-kegiatan pariwisata dan budaya yang menarik serta atraktif. Ia juga mengucapkan terima kasihnya kepada segenap warga Kota Jambi yang telah memberikan dukungan dalam upaya-upaya membangun kepariwisataan di Kota Jambi.

"Partisipasi masyarakat amat sangat kita butuhkan dalam membangun kepariwisataan. Banyak objek wisata yang akan kita kembangkan kedepannya, seperti Danau Sipin, Sungai Batanghari, dan lain sebagainya dan ini akan menjadi andalan kita kedepannya nanti," pungkas Fasha.

Sebagaimana diketahui, dibawah kepemimpinan Wali Kota . H. Syarif Fasha telah banyak perubahan besar yang dilakukan dalam meningkatkan kapasitas kota di berbagai bidang dan sektor pembangunan termasuk pariwisata. Rona fisik Kota Jambi pun saat ini jauh lebih estetik.

Pengembangan sektor pariwisata di Kota Jambi pun diarahkan bagi tumbuhnya ekonomi kreatif yang dapat mendongkrak pertumbuhan UMKM dan ekonomi masyarakat setempat. Seperti dengan pengembangan objek pariwisata unggulan Danau Sipin, Rumah Tenun dan Kampung Batik, yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukung seperti taman dan jogging track, serta juga akan didukung dengan fasilitas wisata air, seperti restaurant terapung, banana boat, jet sky dan lain sebagainya.

Pusat Kota Jambi yang dibelah dengan sungai Batanghari juga memiliki daya tarik tersendiri. Tak banyak kota di dunia yang memiliki potensi pariwisata sungai ditengah kota. Pemkot Jambi juga berencana akan membuat area publik dibibir sungai dengan konsep Water Front City.

Keunikan lainnya yang ada di Kota Jambi adalah karakteristik adat dan budaya yang masih mengakar kuat ditengah masyarakat, diantaranya pemandangan rumah-rumah tua khas daerah berikut aktifitas masyarakatnya yang dapat ditemui diseberang sungai yang berada di pusat kota Jambi. Keunggulan budaya lokal itu juga tampak nyata dalam motif daerah yang melekat pada motif khas batik Jambi.

Berbagai event pariwisata yang selaras dengan kearifan lokal pun menjadi agenda rutin serta berkelanjutan di Kota Jambi. Sebut saja Festival Angso Duo, Pentas Harmoni Tanah Pilih Pusako Batuah, termasuk setiap malam Minggu dengan konsep Car Free Night (CFN) di kawasan Pedesterian Jomblo. Sementara wisata budaya dan relegius seperti Haul Keramat Tambak dan Pangeran Wirokusumo, Semarak Muharam, dan Festival Cap Go Meh, juga digelar setiap tahunnya. Lomba Pacu Perahu Tradisional turut pula menambah semaraknya potensi wisata sungai ditengah kota Jambi.

Sementara konsep pariwisata belanja juga tak kalah menariknya. Pusat Wisata Belanja Keramik Sitimang saat ini menjadi ikon wisata belanja di Kota Jambi. Berbagai keramik unik dan cantik, tersedia dalam berbagai variasi ukuran, kualitas dan harga. Pasar Sitimang sebagai objek wisata belanja yang menarik itu, kini masuk nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2018 untuk kategori Objek Wisata Belanja Terpopuler di Indonesia.

Letak yang sangat strategis sebagai Ibukota Provinsi juga menjadikan Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang indah dan menarik di Provinsi Jambi. Infrastruktur modern seperti hotel-hotel berbintang, pusat perbelanjaan dan restaurant serta akses transportasi yang mudah, menjadikan Kota Jambi kedepannya layak menjadi kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) baik skala nasional maupun internasional.

Potensi besar tersebutlah yang senantiasa dioptimalkan Wali Kota Syarif Fasha dalam meletakkan pondasi pembangunan berkelanjutan di Kota Jambi. Ia sadar betul bahwa perpaduan seni, budaya dan potensi alam, adalah aset yang tak ternilai harganya yang dimiliki oleh Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi.(Humas)

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018