Jambi (Antaranews Jambi) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya menjadi perhatian utama menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
     
"Sampai saat ini Jambi masih dalam keadaan aman dari kebakaran lahan hutan dan lahan," katanya usai rapat penanganan karhutla yang dihadiri Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof Sigit Hardwinarto dan Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Rafles Panjaitan di Jambi, Senin.
     
Menurutnya, musim panas menjadi perhatian semua pihak terkait termasuk masyarakat untuk membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di setiap daerah. 
     
Pencegahan dan penanganan karhutla di Jambi itu selain dilahan mineral juga dikhususkan di daerah gambut yakni di Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur serta Kabupaten Muarojambi,
     
"Asian Games sebentar lagi akan dilaksanakan, saat 2015 lalu akibat kebakaran lahan yang terjadi ada negara yang melakukan protes karena menimbulkan kabut asap di wilayah mereka," kata Fachrori.
     
Sementara itu, Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Prof Sigit Hardwinarno, mengungkapkan dirinya mendapat tugas menangani kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.
     
"Mengetahui data serta informasi Jambi dalam keadaan aman dan terkendali membuat tenang pihak pusat termasuk masyarakat," kata Prof Sigit. 
     
Dijelaskannya, kuatnya tim pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan Jambi meski berbekal peralatan yang masih kekurangan menunjukkan kemajuan serta pengabdian yang luar biasa.
     
"Meski terkendala dana serta peralatan tidak menyurutkan langkah tim untuk berupaya melepas dari kepungan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan seperti pada tahun 2015," ujarnya.
     
Direktur Pencegahan Karhutla Rafles Panjaitan mengatakan untuk kebakaran hutan beberapa wilayah di Indonesia Jambi masih tergolong kecil dibanding Riau, Kalimantan Barat bahkan Nusa Tenggara Timur.
   
Menurut Rafles, fase krisis terjadinya kebakaran hutan dan lahan hendaknya menjadi perhatian serius seluruh aparat yang berada di lapangan maupun informasi terkait hotspot yang muncul serta melakukan pemadaman secepat mungkin terhadap api yang menyebabkan kebakaran semakin meluas.
     
"Juli-Oktober ini fase krisis yang perlu perhatian semua pihak untuk saling membantu mencegah terjadinya bencana kebakaran," kata Rafles.
     
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS menegaskan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi 90 persen faktor manusia, dirinya menegaskan pola yang dilakukan pihak yang membakar hutan sudah dapat diketahui.
     
"Polanya sudah kita ketahui dan jika sengaja membakar akan kita tindak secara hukum," kata Kapolda.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018