Jambi, Antaranews Jambi - Memasuki musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Batanghari mewaspadai jembatan intek di Desa Pasar Terusan yang rawan kekeringan. 

"Di musim kemarau jembatan intek di desa tersebut selalu kekeringan," kata Direktur PDAM Tirta Batanghari A.Siddik di Muarabulian, Kamis. 

Siddik mengatakan, meski saat ini debit air sungai batanghari sudah berangsur surut, namun air masih dapat disedot melalui pompa air yang terpasang di jembatan intek. Namun jika debit air semakin surut, di khawatirkan air sungai batanghari tidak lagi sampai pada pipa sedot pompa air tersebut. 

Jika air tidak lagi dapat disedot maka penyaluran air bersih kepada pelanggan akan terhenti karena air tidak dapat di sedot. 

"Seperti tahun-tahun yang lalu, jika air semakin surut maka akan timbul pulau pasir di sekitar jembatan intek sehingga tidak ada air yang dapat disedot pada jembatan intek," kata A Siddik. 

Untuk mengatasi hal tersebut terpaksa PDAM daerah itu membuat aliran air menuju jembatan intek agar pipa sedot dapat menjangkau air sungai. Namun aliran tersebut tidak dapat bertahan lama karena akan tertutup pasir yang tergerus bersama aliran air. 

Selain itu, PDAM daerah itu juga akan menyuplai air menggunakan mobil tengki yang di bawa dari PDAM induk di Kecamatan Muarabulian dan cabang PDAM terdekat. 

Saat ini ada 11.550 pelanggan PDAM yang tersebar di delapan kecamatan di daerah itu. Pelanggan-pelanggan PDAM tersebut setiap harinya harus mendapat suplai air bersih. 

"Selain cabang PDAM di Desa Pasar Terusan, saat musim kemarau kita juga mengkhawatirkan cabang PDAM di Desa Mersam, Karena sungai batanghari merupakan satu-satunya sumber air kita," kata A.Siddik menambahkan. 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018