Jambi (Antaranews Jambi) - Realisasi sasaran vaksin measles rubella (MR) di Provinsi Jambi sudah mencapai 70 persen menyusul masa pemberian vaksin tersebut diperpanjang hingga akhir Oktober 2018.
Angka itu merupakan peningkatan setelah program itu diperpanjang secara nasional hingga akhir Oktober yang sebelumnya ditetapkan hingga September saja, tapi baru mencapai 63 persen, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Samsiran Halim di Jambi, Senin.
Samsiran mengatakan Provinsi Jambi menyampaikan angka realisasi imunisasi MR tetap lebih tinggi dari realisasi nasional. Dimana Jambi sudah 70 persen sedangkan di nasional baru sekitar 59 persen.
Samsiran menjelaskan, dalam penerapannya, imunisasi MR telah di sosialisasikan di kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi dan kabupaten pun memberikan semacam pernyataan.
Menurut Samsiran hal itu cukup membantu, terlihat angka yang meningkat pada awal Oktober atau setelah perpanjangan masa pemberian vaksin campak dan rubella tersebut.
"Hal ini sebelumnya dikarenakan ada fatwa haram dari pusat, namun juga tidak bisa mencegah karena belum ada obat lain sebagai antibodi pencegah campak dan rubella ini. Cukup membantu dengan sosialisasi bersama ini," katanya lagi.
Samsiran menjelaskan program ini akan dilaksanakan hingga akhir Oktober mendatang. Untuk kendala stok vaksin Samsiran menyebut tetap aman. "Vaksin kita cukup untuk target yang kita tentukan," katanya.
Sebelumya untuk Provinsi Jambi sendiri Dinkes menargetkan sekitar 900 ribu anak mendapat imunisasi MR itu.
Sebab itu dalam pelaksanaannnya Dinkes tetap membidik sekolah dan puskemas menjadi salah satu objek program pemberian vaksin antibodi penyakit campak dan rubella tersebut.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Angka itu merupakan peningkatan setelah program itu diperpanjang secara nasional hingga akhir Oktober yang sebelumnya ditetapkan hingga September saja, tapi baru mencapai 63 persen, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Samsiran Halim di Jambi, Senin.
Samsiran mengatakan Provinsi Jambi menyampaikan angka realisasi imunisasi MR tetap lebih tinggi dari realisasi nasional. Dimana Jambi sudah 70 persen sedangkan di nasional baru sekitar 59 persen.
Samsiran menjelaskan, dalam penerapannya, imunisasi MR telah di sosialisasikan di kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi dan kabupaten pun memberikan semacam pernyataan.
Menurut Samsiran hal itu cukup membantu, terlihat angka yang meningkat pada awal Oktober atau setelah perpanjangan masa pemberian vaksin campak dan rubella tersebut.
"Hal ini sebelumnya dikarenakan ada fatwa haram dari pusat, namun juga tidak bisa mencegah karena belum ada obat lain sebagai antibodi pencegah campak dan rubella ini. Cukup membantu dengan sosialisasi bersama ini," katanya lagi.
Samsiran menjelaskan program ini akan dilaksanakan hingga akhir Oktober mendatang. Untuk kendala stok vaksin Samsiran menyebut tetap aman. "Vaksin kita cukup untuk target yang kita tentukan," katanya.
Sebelumya untuk Provinsi Jambi sendiri Dinkes menargetkan sekitar 900 ribu anak mendapat imunisasi MR itu.
Sebab itu dalam pelaksanaannnya Dinkes tetap membidik sekolah dan puskemas menjadi salah satu objek program pemberian vaksin antibodi penyakit campak dan rubella tersebut.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018