Jambi (Antaranews Jambi) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Jambi mengadakan pelatihan bertajuk pengembangan kapasitas usaha dengan mengangkat tema "Inklusi Keuangan dan Kiat Meningkatkan Skala Bisnis melalui Manajemen Usaha serta Pengenalan Penjualan Online”.

"Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemasaran usaha UMKM dengan mengikuti perkembangan digital saat ini," kata Pimpinan PT PNM Cabang Jambi Setiya Joko Santosa di Muarabulian, Sabtu. 

Pelatihan tersebut diikuti oleh peserta yang merupakan nasabah PNM ulam dan mekar. Ada Sekitar 150 orang nasabah yang mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di aula kantor Kementrian Agama Batanghari. 

Setiya Joko Santosa mengatakan, pada era saat ini para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa dikatakan tidak dapat dipisahkan dari dunia ekonomi. Melalui UMKM masyarakat Indonesia dituntut untuk lebih kreatif. Kreatif dalam menciptakan produk hingga memasarkan produk. Kesulitan memasarkan produk, kerap jadi tantangan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama yang berasal dari daerah. Jika tidak ada dukungan pemangku kebijakan, UMKM akan kalah bersaing dengan pesaing dari luar. 

"Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah agar nasabah mengetahui manfaat inklusi keuangan, mampu mengatur sistem dan orang (SDM), mampu membuat Standart Operating Procedure (SOP), meningkatkan penghasilan usaha, jangkauan promosi lebih luas, membantu menemukan konsumen baru, memperluas target pasar, mendukung pengembangan kemampuan peserta dalam melakukan pemasaran produk secara online dan juga mendukung terbentuknya UMKM yang professional, inovatif dan berdaya saing tinggi dalam dunia usaha," kata Setiya Joko Santosa.
Peserta pelatihan Inklusi keuangan yang dilaksanakan PT PNM memperhatikan pemaparan materi yang di sampaikan oleh narasumber.


Sementara itu, pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Endang Nuryadin. Ia mengatakan bahwa Inklusi keuangan menjadi agenda penting.

Organisasi internasional seperti G21, IMF, CGAP, APEC3, Bank Dunia, ADB4, AFI5, OECD6, dan lainnya kini memfokuskan kegiatannya terhadap inklusi keuangan untuk mendukung pembangunan ekonomi secara global. Inklusi keuangan telah diterapkan pada berbagai negara, baik negara berpendapatan tinggi, menengah dan menengah ke bawah.

"Inklusi keuangan sangat penting dalam menopang pembangunan ekonomi dan sosial, di mana diharapkan dapat meningkatkan stabilitas keuangan dan pertumbuhan," kata Endang Nuryadin.

Hal itulah yang membuat tingginya minat berbagai negara untuk menerapkan dan menjadikan inklusi keuangan sebagai strategi dalam mendorong pertumbuhan.

Selain itu, PT PNM juga mendatangkan narasumber-narasumber yang di yakini dapat meningkatkan pengetahun peserta dan nasabah PT PNM. Diantaranya Agus Setiawan Wibowo dari OJK, Fajrin Nurpasca Ketua ABDSI Korwil Jambi dan Ruslan Efendi dari Komunitas Tokopedia Jambi. 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018