Jambi (Antaranews Jambi) - Ratusan mahasiswa Jambi yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengelar unjuk rasa mulai dari Simpang IV Bank Indonesia (BI), kantor gubernur Jambi dan gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa.

Dalam aksi itu, mahasiswa mendesak aparat penegak hukum untuk segera mempercepat kepastian hukum kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait pemulusan RAPBD 2018 atau uang ketok palu yang melibatkan eksekutif dan legislatif Provinsi Jambi.

Massa menyebutkan anggota DPRD Provinsi Jambi yang namanya terbawa dalam kasus operasi tangkap tangan seharusnya segera diberikan hukuman.

Pantauan di lapangan, mahasiswa semula membuat lingkaran besar yang menutupi jalan di Simpang IV BI. Sehingga puluhan petugas satuan lalu lintas melakukan pengalihan arus lalu lintas.

"Dengan kondisi seperti ini rakyatlah yang menderita karena telah di dzolimi oleh para wakil rakyat yang seharusnya menjadi contoh dan tauladan," kata Presiden BEM UIN, Ari Kurniadi.

"Saat ini malah para koruptor yang terjerat dalam kasus itu berani mencalonkan diri lagi dalam Pemilu 2019 mendatang," katanya lagi.

Setelah berorasi di Simpang IV BI, massa kemudian berjalan menuju kantor gubernur Jambi dan berorasi. Setelah itu massa menuju gedung DPRD Provinsi Jambi.

Massa dalam orasinya juga mengutuk keras segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme sekecil apapun di bumi "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah".***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018