Jakarta (Antaranews Jambi) - Pementasan seni budaya bertajuk "Hip-Hip Hura", yang digelar oleh paguyuban Swara Gembira untuk merayakan lagu-lagu milik mendiang Chrisye, sukses digelar dengan meriah.
Acara yang diselenggarakan di Livespace SCBD Sudirman Jakarta, pada Sabtu malam ini berhasil mengajak sekitar seribuan penonton untuk bernostalgia sekaligus menembangkan kembali karya-karya hits yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi bernama asli Chrismansyah Rahadi itu.
Pertunjukan yang berlangsung selama sekitar tiga jam itu dikemas dalam nuansa kebudayaan Indonesia yang kental. Tidak hanya dari segi tata panggung, para seniman yang berasal dari beragam kalangan, mulai dari penyanyi, penari, hingga komikus itu, juga tampil dengan busana dan riasan khas daerah-daerah Nusantara, seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Dayak dan Sumba.
Sebelum pertunjukan utama dimulai, para penonton dimanjakan dengan lagu-lagu Nusantara yang dibawakan oleh kelompok musik Irama Pantai Selatan. Grup yang beranggotakan empat orang ini tampil dengan membawakan sekitar 12 lagu, termasuk lagu-lagu andalan mereka yang berjudul "Rindu Lukisan", "Es Kelapa Muda", dan "Mengarungi Laut Indonesia".
Pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, lagu-lagu yang diangkat cenderung bertema tentang isu-isu sosial. Sesi pertama dibuka dengan penampilan penari cilik dari sanggar Sanggita Kencana, yang menari mengikuti alunan lagu "Lilin-Lilin Kecil".
Pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan energik bergaya 80-an dari para penari Kinarya GSP yang menari lincah mengikuti iringan lagu "Hip-Hip Hura". Setelah itu, giliran vokalis grup band Sisitipsi, Fauzan Lubis yang tampil bak seorang raja yang tersakiti lewat lagu "Jurang Pemisah" dan Sendiri".
Suasana berubah lebih cair dan dipenuhi gelak tawa saat presenter jenaka Reza Chandika tampil dengan lakon sebagai seorang tukang becak. Diselingi dengan banyolan ala Betawi yang khas, Reza mencoba menggambarkan keluh kesah menjadi seorang rakyat jelata dengan menyanyikan lagu " Mesin Kota".
Kemudian, presenter bertubuh gempal itu melanjutkan aksinya dengan berkolaborasi bersama penari Kinarya GSP dan vlogger Cindercella menyanyikan lagu hits "Anak Sekolah". Penonton yang hadir pun turut bernyanyi bersama melantunkan bait demi bait lagu tersebut dengan penuh semangat.
Acara dilanjutkan dengan penampilan seniman-seniman lainnya. Mulai dari grup kolektif hip-hop Onar yang membawakan lagu "Hura-Hura", Elfa's Choir dengan lagu "Sarjana Kaki Lima" dan band punk Marjinal yang tampil sangar menyanyikan lagu berjudul "Resesi". Penampilan Marjinal sekaligus menutup sesi pertama pertunjukan.
Kamila membuka sesi kedua dengan melantunkan lagu berjudul "Cinta Dia" dan "Nona Lisa". Grup beranggotakan tiga perempuan itu tampil memukau dengan iringan permainan biola yan ciamik.
Berikutnya, para penonton dibuat takjub oleh penampilan kelompok Reog Ponorogo Simo Giri Sampurno, aksi reog tersebut diiringi lagu "Serasa" yang dibawakan oleh Rishanda & The Rising.
Lagu "Cintaku" sukses dibawakan dengan gaya berbeda oleh biduanita indie Vira Talisa bersama grup kolektif hip-hop Onar. Lalu dilanjutkan dengan penampilan memukau dari penyanyi Nadin Amizah yang membawakan lagu "Untukku".
Sesi kedua pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" ditutup oleh penampilan Kunto Aji yang menyanyikan tiga buah lagu sekaligus, yang berjudul "Kala Cinta Menggoda, "Setia", dan "Juwita". Dua lagu terakhir dinyanyikan Kunto Aji bersama seluruh pementas lainnya.
"Semoga pertunjukan seperti ini bisa ada terus setiap tahunnya dan semakin ramai kedepannya," ucap Kunto Aji di penghujung acara.
Mendapat apresiasi dari istri Chrisye
Pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" ini juga mendapat apresiasi dari istri Chrisye Damayanti Noor, yang turut menyaksikan langsung pertunjukan tersebut. Saat diundang untuk naik ke atas panggung, Damayanti mengungkapkan kebahagiannya karena lagu-lagu milik sang suami masih terus dikenang hingga saat ini.
"Saya berterima kasih untuk Swara Gembira, suatu kelompok anak muda yang layak mendapatkan apresiasi. Mereka mengangkat lagu-lagu yang pernah dibawakan Chrisye. Saya kagum dengan mereka," ujar Damayanti.
Damayanti lalu berpesan kepada generasi muda, terutama para musisi dan penyanyi, untuk terus menyanyikan lagu-lagu Indonesia.
"Jadikan musik Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. Dengan adanya pagelaran ini saya berharap musik Indonesia akan tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya.
Baca juga: Lagu Chrisye paling berkesan menurut istri
Baca juga: Marjinal: Chrisye itu punk
Baca juga: Musisi ragam genre hidupkan kembali karya Chrisye
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Acara yang diselenggarakan di Livespace SCBD Sudirman Jakarta, pada Sabtu malam ini berhasil mengajak sekitar seribuan penonton untuk bernostalgia sekaligus menembangkan kembali karya-karya hits yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi bernama asli Chrismansyah Rahadi itu.
Pertunjukan yang berlangsung selama sekitar tiga jam itu dikemas dalam nuansa kebudayaan Indonesia yang kental. Tidak hanya dari segi tata panggung, para seniman yang berasal dari beragam kalangan, mulai dari penyanyi, penari, hingga komikus itu, juga tampil dengan busana dan riasan khas daerah-daerah Nusantara, seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Dayak dan Sumba.
Sebelum pertunjukan utama dimulai, para penonton dimanjakan dengan lagu-lagu Nusantara yang dibawakan oleh kelompok musik Irama Pantai Selatan. Grup yang beranggotakan empat orang ini tampil dengan membawakan sekitar 12 lagu, termasuk lagu-lagu andalan mereka yang berjudul "Rindu Lukisan", "Es Kelapa Muda", dan "Mengarungi Laut Indonesia".
Pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, lagu-lagu yang diangkat cenderung bertema tentang isu-isu sosial. Sesi pertama dibuka dengan penampilan penari cilik dari sanggar Sanggita Kencana, yang menari mengikuti alunan lagu "Lilin-Lilin Kecil".
Pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan energik bergaya 80-an dari para penari Kinarya GSP yang menari lincah mengikuti iringan lagu "Hip-Hip Hura". Setelah itu, giliran vokalis grup band Sisitipsi, Fauzan Lubis yang tampil bak seorang raja yang tersakiti lewat lagu "Jurang Pemisah" dan Sendiri".
Suasana berubah lebih cair dan dipenuhi gelak tawa saat presenter jenaka Reza Chandika tampil dengan lakon sebagai seorang tukang becak. Diselingi dengan banyolan ala Betawi yang khas, Reza mencoba menggambarkan keluh kesah menjadi seorang rakyat jelata dengan menyanyikan lagu " Mesin Kota".
Kemudian, presenter bertubuh gempal itu melanjutkan aksinya dengan berkolaborasi bersama penari Kinarya GSP dan vlogger Cindercella menyanyikan lagu hits "Anak Sekolah". Penonton yang hadir pun turut bernyanyi bersama melantunkan bait demi bait lagu tersebut dengan penuh semangat.
Acara dilanjutkan dengan penampilan seniman-seniman lainnya. Mulai dari grup kolektif hip-hop Onar yang membawakan lagu "Hura-Hura", Elfa's Choir dengan lagu "Sarjana Kaki Lima" dan band punk Marjinal yang tampil sangar menyanyikan lagu berjudul "Resesi". Penampilan Marjinal sekaligus menutup sesi pertama pertunjukan.
Kamila membuka sesi kedua dengan melantunkan lagu berjudul "Cinta Dia" dan "Nona Lisa". Grup beranggotakan tiga perempuan itu tampil memukau dengan iringan permainan biola yan ciamik.
Berikutnya, para penonton dibuat takjub oleh penampilan kelompok Reog Ponorogo Simo Giri Sampurno, aksi reog tersebut diiringi lagu "Serasa" yang dibawakan oleh Rishanda & The Rising.
Lagu "Cintaku" sukses dibawakan dengan gaya berbeda oleh biduanita indie Vira Talisa bersama grup kolektif hip-hop Onar. Lalu dilanjutkan dengan penampilan memukau dari penyanyi Nadin Amizah yang membawakan lagu "Untukku".
Sesi kedua pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" ditutup oleh penampilan Kunto Aji yang menyanyikan tiga buah lagu sekaligus, yang berjudul "Kala Cinta Menggoda, "Setia", dan "Juwita". Dua lagu terakhir dinyanyikan Kunto Aji bersama seluruh pementas lainnya.
"Semoga pertunjukan seperti ini bisa ada terus setiap tahunnya dan semakin ramai kedepannya," ucap Kunto Aji di penghujung acara.
Mendapat apresiasi dari istri Chrisye
Pertunjukan seni budaya "Hip-Hip Hura" ini juga mendapat apresiasi dari istri Chrisye Damayanti Noor, yang turut menyaksikan langsung pertunjukan tersebut. Saat diundang untuk naik ke atas panggung, Damayanti mengungkapkan kebahagiannya karena lagu-lagu milik sang suami masih terus dikenang hingga saat ini.
"Saya berterima kasih untuk Swara Gembira, suatu kelompok anak muda yang layak mendapatkan apresiasi. Mereka mengangkat lagu-lagu yang pernah dibawakan Chrisye. Saya kagum dengan mereka," ujar Damayanti.
Damayanti lalu berpesan kepada generasi muda, terutama para musisi dan penyanyi, untuk terus menyanyikan lagu-lagu Indonesia.
"Jadikan musik Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. Dengan adanya pagelaran ini saya berharap musik Indonesia akan tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya.
Baca juga: Lagu Chrisye paling berkesan menurut istri
Baca juga: Marjinal: Chrisye itu punk
Baca juga: Musisi ragam genre hidupkan kembali karya Chrisye
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018