Rupiah sore terapresiasi ke posisi Rp14.450

Rabu, 2 Januari 2019 19:10 WIB

Jakarta (Antaranews Jambi) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini menguat sebesar 20 poin ke posisi Rp14.450 dibandingkan sebelumnya Rp14.470 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan data inflasi yang sesuai sasaran pemerintah sebesar 3,5 persen dengan deviasi 1 persen menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang rupiah. "Inflasi yang terkendali akan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Desember 2018 sebesar 0,62 persen. Dengan inflasi tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari-Desember 2018 tercatat sebesar 3,13 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) juga mencapai 3,13 persen.

Ia menambahkan apresiasi nilai tukar rupiah juga seiring sentimen terhadap dolar AS yang cenderung negatif. "Dolar AS mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang dunia karena kehati-hatian pelaku pasar dalam menyikapi kebijakan the Fed yang cenderung 'dovish'," katanya.

Namun, lanjut dia, apresiasi rupiah relatif terbatas di tengah baru dibukanya kembali setelah libur Tahun Baru.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menambahkan faktor "government shutdown" di Amerika Serikat secara parsial juga mendorong ekspektasi publik bahwa ekonomi AS akan mengalami pelemahan pada 2019 ini.

"Itu salah satu faktor yang mendorong pelaku pasar menjadikan yen jepang sebagai aset safe haven. Rupiah terkena dampak positif dari menguatnya yen," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (2/1), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.465 dibanding sebelumnya (31/12) di posisi Rp14.481 per dolar AS. 

Baca juga: BI sebut Rupiah masih terlalu murah
Baca juga: Kurs Rupiah menguat, tembus di bawah Rp14.400

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019

Terkait
Terpopuler