Pelemahan dolar berlanjut, investor tunggu kebijakan moneter AS

Selasa, 29 Januari 2019 9:00 WIB

New York (Antaranews Jambi) -  Kurs dolar AS memperpanjang sedikit kerugiannya pada akhir hari perdagangan pertama minggu ini, Senin (Selasa pagi WIB), ketika keunggulan komparatif greenback tergerus oleh pembukaan kembali sementara pemerintahan AS dan investor menunggu bagaimana pengetatan moneter AS akan berkembang dalam waktu dekat.

Permintaan mata uang safe-haven greenback menyusut, merongrong keunggulan komparatif mata uang itu, setelah para pemimpin kongres AS dan Trump mencapai kesepakatan untuk sementara membuka kembali pemerintahan selama tiga minggu pada Jumat (25/1), yang menandai berakhirnya penutupan terpanjang dalam sejarah AS selama 35 hari.

Investor juga tetap berhati-hati terhadap dolar AS, karena mereka mengambil sikap wait and see terhadap pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada Selasa waktu setempat, dan secara luas memperkirakan penghentian pengetatan moneter bank sentral.

FOMC adalah unit utama Federal Reserve AS (Fed) yang membuat keputusan tentang suku bunga dan jumlah uang beredar negara tersebut.

The Fed dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri skema pemangkasan portofolio obligasi dan "hampir" membuat keputusan, menurut The Wall Street Journal pada Jumat (25/1).

Pengurangan obligasi yang dipegang The Fed pada neraca menunjukkan bahwa mereka akan mendapatkan lebih banyak modal dari pasar keuangan. Sementara seruan dan diakhirinya langkah pengurangan akan meningkatkan aliran uang panas yang beredar di pasar.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa bank sentral kemungkinan akan melonggarkan beberapa perpanjangan pengetatan moneternya, yang biasanya tidak menguntungkan bagi greenback di pasar valuta asing global.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 95,7554 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1427 dolar AS dari 1,1414 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3157 dolar AS dari 1,3197 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7165 dolar AS dari 0,7178 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,35 yen Jepang, lebih rendah dari 109,63 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9916 franc Swiss dari 0,9929 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3256 dolar Kanada dari 1,3228 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas tembus 1.300 dolar AS, tertinggi dalam 7 bulan

Baca juga: Analis: Rupiah diprediksi terus menguat, Fed cenderung "dovish"

Baca juga: Pelemahan dolar berlanjut, investor tunggu kebijakan moneter AS

Baca juga: Harga minyak merosot, produksi AS meningkat

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019

Terkait
Terpopuler