Harga jual-beli komoditas sayuran selalu  menarik perhatian. Satu sisi konsumen ingin membeli dengan harga murah dan di sisi lain produsen menginginkan  harga yang tinggi karena mengharapkan keuntungan yang memadai dari usaha pertanian yang telah dilakukan.

Selama ini pemerintah terus berusaha menjaga stabilitas harga pangan secara umum termasuk harga komoditi pertanian (sayuran).

Stabilitas harga dimaksudkan agar petani dapat mencicipi keuntungan dari usaha tani tanpa harus memberatkan konsumen. Namun, dalam  situasi ketidakseimbangan demand dan suplay instabilitas harga produk pertanianpun memungkinkan terjadi dan itu lumrah jika dipandang dari sudut ekonomi.
Secara umum gejolak harga dapat menimbulkan masalah sosial di tengah kehidupan masyarakat apabila tidak mendapatkan penanganan yang baik dan tepat.

Bertempat di kantor dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi Kabupaten Kerinci, dilakukan pertemuan membahas permasalahan rendahnya komoditi sayuran di kabupaten Kerinci dan solusi apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Perindagkop  Kabupaten Kerinci Yoddizal, Ali SPd MH, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kerinci Radium Hallis SPi MSi, perwakilan petani Kayuaro juga dari Dirjen Hortikultura yang diwakili oleh staf Direktur Tanaman Sayuran dan Obat serta DR Rustam SP MSi selaku Kepala  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Kerinci merupakan daerah dataran tinggi yang subur dari bahan volkan dan  penghasil sayuran utama di Jambi seperti kentang, cabai, bawang merah, kol dan wortel.

Harga komoditi  sayuran selama tahun 2018 stabil berada di level dengan tingkat keuntungan bagi petani yang rendah, sementara kebutuhan saprodi terutama pupukdan pestisida semakin mahal. Dalam beberapa hari terakhir harga kentang turun mencapai Rp3.000 perkilogram sedangkan kol Rp500 per kilogram di tingkat petani.

Penurunan harga sayuran di kerinci dari informasi petani karena produksi meningkat sedangkan di daerah lain juga terjadi peningkatan produksi terutama kentang  dan kol.

Produksi sayuran Kerinci kebanyakan merupakan komoditi yang diperdagangkan keluar daerah seperti  Pasar Induk Jakarta, Palembang, Bangka Belitung Padang, Medan dan Pekanbaru.

Dari informasi pedagang dalam satu hari kerinci membawa kentang untuk di jual keluar daerah mencapai 300 ton per hari. Di satu sisi  Kerinci bisa menjual hasil panen dalam jumlah banyak keluar daerah, di sisi lain tidak adanya kontrol sesama pedagang juga menyebabkan penumpukan sayuran seperti kentang di pasaran, karena itu salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat asosiasi pedagang sayuran di Kerinci dengan memberdayakan Sub Terminal Agribisnis (STA) Kayuaro sebagai pusat pengumpulan kentang dan pusat informasi  harga serta asosiasi pedagang sebagai pengendalian jumlah tonase kentang yang akan dijual keluar Kabupaten Kerinci.

Dengan terbentuknya asosiasi pedagang sayuran diharapkan komunikasi antar pedagang bisa terjalin dengan baik dan informasi harga komoditi sayuran bisa didapat dengan mudah dari beberapa pasar induk.

Untuk membentuk asosiasi pedagang sayuran diharapkan Dinas Perindagkop Kerinci bisa berperan dengan mempertemukan antara pedagang dan mempfasilitasi pembentukan asosiasi ini.

Kelebihan produksi sayuran ini hendaknya juga bisa diserap oleh industri pengolahan sayuran, seperti dengan pengeringan, perbaikan gudang dan bahkan membuat produk turunan, dalam hal ini diharapkan pemerintah pusat melalui kementerian pertanian Direktorat Jendral Hortikultura bisa memberikan bantuan sarana dan peralatan  untuk usaha pascapanen, pengolahan dan pergudangan.

Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kerinci diharapkan selalu melakukan usaha pembinaan dan memfasilitasi dalam hal budidaya dan penyiapan benih bagi petani melalui bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani yang memenuh isyarat.

Sementara itu  BPTP Jambi dengan teknologi yang dimilikinya bisa membantu petani dari proses budidaya yang baik sampai pascapanen sehingga diperoleh produksi yang tinggi dengan mutu dan kualitas yang baik.

Gejolak harga Sayuran harus bisa dikontrol jangan sampai petani dirugikan semoga solusi bijak dari pertemuan dari pihak terkait  bisa memberikan solusi ke depannya, petani harus sejahtera dengan produksi yang tinggi dan harga yang menguntungkan.***(Penulis peneliti BPTP Jambi)


 

Pewarta: Jon Hendri SP MSi /BPTP Jambi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019