Jambi (ANTARA) - Keberadaan Agrowisata Nanas yang berlokasi di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, akhir-akhir ini cukup mencuri perhatian publik. Destinasi wisata berbasis pertanian tanaman buah nanas terhampar luas sekitar 200 Hektar.
Hamparan kebun nanas golongan atau Queen ini sangat menarik dan otentik sehingga memunculkan kesan unik di tengah hawa panas khas tanah gambut. Semenjak dikunjungi oleh Menteri Pertanian RI Dr H Syahrul Yasin Limpo pada awal November 2021 lalu, Desa Tangkit Baru sudah mulai dibanjiri pengunjung baik dari warga lokal ataupun warga luar desa bahkan dari luar Provinsi Jambi.
Kedatangan pengunjung cenderung meningkat terutama pada saat akhir pekan. Data yang diperoleh, rerata jumlah pengunjung per minggu berkisar 1.000 orang yang berasal dari berbagai elemen seperti warga masyarakat lokal warga luar Desa Tangkit Baru, siswa, mahasiswa, instansi pemerintah dan swasta serta dari komunitas lainnya.
Secara Orbitasi, posisi Desa Tangkit Baru sangat strategis dan mudah dicapai. Jarak dari ibu Kota Jambi berkisar 11 km dan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai ke lokasi. Agrowisata Nanas cukup menjanjikan sebagai salah satu tujuan wisata alam pertanian yang dapat dijadikan sebagai tempat melepas lelah bersama keluarga atau komunitas bagi masyarakat Kota Jambi atau sekitarnya.
Hampir seluruh warga desa setempat memiliki kebun nanas, luas lahan seluruhnya berkisar 900-1.000 Hektar. Sehingga tak heran, jika kita memasuki wilayah tersebut maka kita akan mendapati pemandangan tumpukan buah nanas segar di depan rumah penduduknya.
Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri, selain keramah-tamahan penduduknya yang berjumlah 2.965 jiwa, rumah adat yang masih lestari serta kulinernya yang kental dengan makanan ala Bugis karena mayoritas penduduknya adalah dari suku Bugis (Sulawesi Selatan). Nanas tangkit merupakan Salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi yang membutuhkan percepatan dalam upaya hilirisasi adalah nanas tangkit.
Jenis Queen
Nanas tangkit merupakan nanas jenis queen yang dilepas sebagai komoditas unggulan Provinsi Jambi berdasarkan SK Mentan RI. No.103/Kpts/TP.240/3/2000. Dalam hal ini, pengembangan Agrowisata merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah (value chain) dari komoditi nanas tangkit yang diharapkan pula dapat menjadi faktor yang mempengaruhi percepatan hilirisasi nanas tangkit dan produk turunannya.
Dengan adanya agrowisata nanas di Desa Tangkit Baru, maka secara perlahan namun pasti, dampak positif terkait percepatan hilirisasi komoditi nanas mulai dirasakan oleh pemangku daerah dan masyarakat di sekitarnya. Peningkatan pendapatan seiring dengan bertambahnya permintaan produk dirasakan secara langsung oleh petani buah segar dan para pelaku UMKM.
Pengelola Agrowisata dan display produk olahan, melaporkan bahwa rata-rata buah nanas segar yang terjual di area agrowisata bisa mencapai 2500 buah per pekan, buah tersebut dapat dikonsumsi segar ditempat maupun untuk take a way sebagai oleh oleh. Selama ini, masyarakat luar cukup sulit untuk membeli buah segar dalam jumlah satuan, karena para petani hanya dapat menjual buah nanas segar dalam jumlah besar. Sehinga, hal ini sangat menyenangkan bagi pengunjung yang hanya ingin membeli buah segar secukupnya sebagai oleh oleh atau untuk menikmati ditempat.
Pelaku UMKM khusus produk olahan nanas melaporkan bahwa semenjak dibukanya kawasan agrowisata nanas yang ditandai dengan kunjungan Mentan RI beberapa waktu lalu, menjadi entri point bagi peningkatan permintaaan produk olahan. Informasi yang diperoleh dari anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mega Buana, bahwa omset penjualan mengalami peningkatan yang signifikan per pekan dapat berkisar 5jt hingga 10jt Rupiah. Produk olahan nanas tidah hanya dapat diperoleh di display produk dalam area agrowisata namun juga dapat diperoleh di gerai BUMDES yang terletak di depan tugu nanas yang merupakan icon desa Tangkit Baru.
Secara umum, pengembangan Agrowisata nanas yang terintegrasi dengan keberadaan Display produk nanas dan olahan tidak lain adalah sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan hilirisasi yaitu memacu peningkatan pendapatan masyarakat, meningkatkan nilai tambah produk dan ujungnya adalah dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat. Sejauh ini, progres menuju capaian tujuan tersebut sudah di depan mata dan dirasakan oleh masyarakat baik yang terlibat langsung maupun sebagai sektor penunjang.
Oleh karena itu, penulis sangat bersemangat untuk mendokumentasikan kunci keberhasilan pengembangan Agrowisata Nanas Tangkit Baru ini. Penulis memiliki catatan penting selama mendampingi pengembangan agrowisata nanas melalui kegiatan Hilirisasi inovasi Produk Nanas Tangkit BPTP Jambi. Penulis merasa perlu untuk berbagi dan menyampaikan ke khalayak ramai tentang apa saja yang telah dilakukan bersama pemangku desa dan stakeholder lainnya untuk mewujudkan impian masyarakat Tangkit Baru terkait Agrowisata Nanas. Harapannya, informasi ini dapat menjadi inspirasi dan masukan bagi pihak pihak lain yang ingin melakukan hal yang sama atau mungkin lebih baik lagi. Penulis dan tim kegiatan mendapatkan banyak animo positif dan bertanya apa kunci sukses dalam melakukan pendampingan pengembangan Agrowisata Nanas.
Oleh sebab itu, berikut disampaikan beberapa hal yang secara substantif menjadi kunci keberhasilan. Setidaknya, Ada Lima (Kekuatan) sebagai kunci utama keberhasilan pengembangan Agrowisata Nanas Tangkit Baru adalah perencanaan yang kuat , membangun Kolaborasi yang kuat, membangun SDM yang kuat, penguatan sarana dan prasarana dan kelembagaan yang kuat.
Perencanaan yang kuat
Semua kita mengetahui perencanaan itu penting, karena tampa perencanaan yang baik dan kuat sama artinya kita sedang menyusun kegagalan itu sendiri. Dalam hal, Agrowisata Nanas, perencanaan diawali dengan mengkonfirmasikan ide, mimpi dan visi yang ingin dieksekusi di lapangan kepada pemilik wilayah yaitu Desa Tangkit Baru.
Maka aktivitas koordinasi, konsolidasi sangat intens dilakukan untuk menyamakan persepsi; ide, mimpi dan visi awal yang kita bangun sehingga ide, mimpi dan visi tersebut menjadi milik bersama. Inilah titik kritis dalam perencanaan, apabila tahapan ini dapat dilewati dengan baik maka akan menemui kesamaan pandangan dan selanjutnya akan menjadi motor penggerak untuk masuk ke langkah-langkah berikutnya.
Adapun langkah berikunya adalah melakukan identifikasi masalah dan teknologi yang diperlukan. Focus dengan masalah yang telah diidentifikasi kemudian mencari solusi untuk menjawab permasalahan atau kendala yang ada secara tepat sesuai dengan kebutuhan yang sangat diperlukan.
Membangun Kolaborasi yang kuat
Menyadari bahwa, untuk mewujudkan suatu tujuan yang besar dalam satu upaya pemberdayaan dan pembinaan masyarakat yang berfokus pada tema hilirisasi cukup sulit jika harus dikerjakan dengan satu sumber tenaga saja.
Efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan akan lebih mudah dicapai jika ada beberapa elemen atau kelompok baik perorangan maupun insititusi yang dapat bekerja sama dalam satu arah atau cita cita yang sama yaitu pemberdayaan, pendampingan atau pembinaan. Target besar yang ingin dicapai oleh suatu institusi atau organisasi di dunia yang serba moderen saat ini akan dirasakan serba kompleks dan rumit.
Hal ini semakin sulit diwujudkan apabila dilakukan secara sendiri-sendiri karena semakin banyak, berat, dan tajamnya persaingan antar pihak yang saling berebut sumber daya yang semakin terbatas. Oleh sebab itu, kerja sama intensif antarpihak yang dikonsepkan sebagai kolaborasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita lakukan.
Oleh karenanya, untuk mencapai tujuan kegiatan pengembangan Agrowisata Nanas sangat diperlukan adanya kolaborasi dengan para pihak yang memiliki arah tujuan serta cita-cita yang sama. Dalam hal untuk mewujudkan cita cita Nanas Tangkit Baru Mendunia, BPTP Jambi menggandeng berbagai pihak untuk berkolaborasi dengan berfokus pada substansi dari para pihak yang terlibat namun mengarahkan pada tujuan dan cita cita yang sama.
Untuk memastikan keberadaan sarana hilirisasi yang diupayakan oleh BPTP Jambi menjadi tepat guna dan tepat lokasi maka, penempatan lokasi display berkoordinasi dengan pemangku desa setempat, sehingga diarahkan untuk terintegrasi dengan keberadaan Kawasan Agrowisata Nanas.
Kemudian, untuk memperkuat pemahaman terkait entrepreneurship serta pembinaan mental usaha bagi pelaku UMKM berikut desain display inovasi produk yang layak, pantas dan ‘eye catching’ maka pelaksanaan berkolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Jambi. Selanjutnya, dalam hal pembinaan, pendampingan dan pengembangan produk UMKM yang bergerak dalam produk olahan nanas, BPTP Jambi melalui kegiatan hilirisasi bersinergi dengan program implementor partner BI Cabang Jambi.
Berkenaan dengan penguatan kelembagaan terkait dengan pengembangan agrowisata nanas, dilakukan sinergisitas bersama Mahasiswa Universitas Jambi yang berasal dari Prodi. Bahas Arab Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Dalam rentang waktu bersamaan, para mahasiswa sedang melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dengan fokus kegiatan pada mendukung pengembangan Agrowisata Nanas dan inisiasi kelembagaan pengelola wisata.
Membangun SDM yang kuat
Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat merupakan unsur penting terkait pengembangan Agrowisata Nanas. SDM sangat dibutuhkan untuk menjalankan perencanaan yang telah dibuat sekaligus mengelola Kawasan Agrowisata Nanas.
Oleh karena itu dilakukan berbagai kegiatan terkait peningkatan kapasitas SDM baik yang berasal dari aparatur pemerintah, petani, pelaku usaha (UMKM) dan BUMDES. Adapun kegiatan pembinaan SDM yang telah dilakukan; bimbingan teknis terkait tema “Cara Bertahan Dan Bangkit Berusaha Di tengah Pandemi Covid 19 serta materi tentang “Kiat Sukses Membangun Usaha Nanas Tangkit Baru”.
Kemudian, untuk memperkuat SDM terkait dukungan pelaku usaha dalam pengembangan Agrowisata Nanas, diselenggarakan Kelas Entrepreneurship. Penyelenggaraan kelas entrepreneurship adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku usaha produk nanas Tangkit Baru.
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan SDM pelaku UMKM yang handal serta memiliki mental usaha yang tangguh dan memiliki Nobble Purpose yang baik dalam pengembangan usaha.
Kesungguhan peserta yang mengikuti kelas entrepreneurship diikat dengan kontrak belajar yang ditandatangani oleh masing-masing peserta. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat komitmen tindak lanjut setiap peserta dalam mendukung sepenuhnya upaya pengembangan Agrowisata Nanas.
Narasumber yang dihadirkan memiliki kompetensi yang baik dalam hal Enterpreneruship. Sebagai wujud dari kolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif (EKRAF) Provinsi Jambi, maka selama pelatihan berlangsung peserta bersama ketua Komite EKRAF Provinsi Jambi.
Materi yang disampaikan di Kelas Entreprenership adalah mindset dan creative thingking , Problem Solving, Business Model canvas, technic branding hingga digital marketting. Peserta juga mendapatkan kesempatan konsultasi usaha dari Komite Ekraf Provinsi Jambi melalui Coaching One on One .
Penguatan Sarana dan Prasarana
Tidak bisa dipungkiri bahwa, sebagai salah satu wujud “wisata minat atau alternatif”, ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang ekspos alam atau sumber daya yang tersedia di lokasi menjadi sangat penting. Karena sarana tersebut menjadi salah satu penguat atau daya tarik bagi pengunjung yang akan menikmati Agrowisata Nanas.
Penguatan sarana dan prasarana yang telah dilakukan diantaranya adalah pengadaan logistik bagi kelengkapan usaha hilirisasi produk nanas tangkit berupa packaging atau kemasan dan wadah produk cair inovatif (cup). Packaging yang disediakan akan diperlukan sebagai kelengkapan dari pasar yang akan diciptakan di dalam kawasan agrowisata nanas dengan tersedianya display yang dibangun sebagai tempat penjajaan produk nanas.
Desain display terdiri dari dua unit yaitu berupa Gallery atau outlet dan TSP (Temporary Storage Point) yang merupakan modifikasi teknologi pelindung nanas segar setelah panen. Gallery dilengkapi dengan balkon di lantai 2, terhubung dengan tangga yang didesain khusus.
Fungsi balkon, selain sebagai tempat menikmati produk olahan nanas juga dapat berfungsi sebagai point swafoto dengan view hamparan tanaman nanas. Selanjutnya penataan area display yang dikembangkan dengan konsep “café” alam terbuka alami dilengkapi dengan furniture.
Selain display, area ini dilengkapi dengan penataan taman kering yang berfungsi sebagai café atau kantin terbuka sebagai sarana bagi pengunjung yang akan menikmati produk olahan nanas yang tersedia di lokasi. Selain itu juga tersedia signet besar nama Agrowisata Nanas yang dibuat khas di tengah hamparan kebun nanas. Signet ini juga merupakan sarana wisata dimana, pengunjung dapat berswafoto di area tersebut.
Spot swafoto lebih banyak mengekspos nuansa ‘Buah Nanas’ dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman yang berbeda, unik dan mengesankan dengan kekhasan nanas. Poin penting adalah pada pembuatan display sebagai entry point bagi percepatan pengembangan Agrowisata Nanas Tangkit Baru.
Kelembagaan yang Kuat
Salah satu upaya yang dilakukan untuk melakukan penguatan kelembagaan adalah dengan menyelenggrakan kegiatan pembekalan bagi pengelola Agrowisata. Peserta yang diikutkan adalah seluruh elemen yang tergabung dalam sebuah kelembagaan yang bertugas mengelaola Kawasan Agrowisata Nanas Tangkit Baru.
Pembekalan bagi pengelola bertujuan untuk menambah dan memperkuat pemahaman kelembagaan yang terlibat untuk dapat mengelola kawasan Agrowisata Nanas dengan baik, tepat dan profesional. Acara pembekalan di desain dengan santai dan penuh keakraban agar dapat memberi rasa nyaman bagi pengelola agrowisata, untuk mengevaluasi atau mengkoreksi kekurangan layanan yang telah diberikan kepada pengunjung selama ini.
Materi pembekalan fokus pada “Manajemen Pengelolaan Agrowisata” dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dari salah satu objek wisata massal yang cukup berhasil di Provinsi Jambi.
Narasumber yang tepat dengan pengalaman aktualnya dalam mengelola suatu kawasan wisata dapat menjadi inspirasi yang kuat bagi para pengelola. Harapan dari penyelenggaraan pembekalan kelembagaan ini, selain sebagai sarana komunikasi dan koordinasi, juga menjadi sarana untuk transfer knowledge dan pengalaman untuk menumbuhkan semangat, kepercayaan diri dan komitmen yang tinggi dari pengelola dalam mengembangkan Agrowisata Nanas Tangkit Baru. Sehingga, kelestarian dan keberlanjutan Agrowisata Nanas tetap terjaga dan makin berkembang.
Inilah sebagian besar dari substansi kunci sukses pengembangan Agrowisata merupakan studi kasus pada pengembangan Agrowisata Nanas di Desa Tangkit Baru kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Besar harapan, catatan catatan kecil ini bermanfaat atau dapat menjadi inspirasi bagi khalayak dimanapun berada yang berkeinginan kuat untuk mengembangkan wisata minat atau wisata alternatif.
Berbasis sumber daya alam yang potensial untuk dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sehingga dapat memberi manfaat lebih kepada masyarakat sekitar, selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baru bagi warga di sekitarnya.
Pengembangan Agrowisata Nanas, mengekspos dan mengeksplorasi potensi lokal dengan tetap mempertahankan keasrian serta kelestarian sosial masyarakat disana sehingga keberadaannya sangat ramah dengan alam dan sosial masyarakat setempat.
Desy Nofriati, SP M.Si, Peneliti Muda BPTP Jambi
Kunci keberhasilan pengembangan agrowisata nanas Desa Tangkit Baru
Senin, 27 Desember 2021 13:34 WIB